Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Mungkin Pak Sandiaga Tak Mengerti di CFD Enggak Boleh Kegiatan Politik

Kompas.com - 11/10/2015, 14:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berkomentar mengenai Sandiaga Uno dan pendukungnya yang melakukan aksi di car free day. Menurut Ahok (sapaan Basuki), Sandiaga Uno tidak tahu bahwa CFD tidak boleh dijadikan tempat kegiatan politik.

"Saya kira Pak Sandiaga Uno enggak tahu bahwa CFD itu sudah tidak boleh dipakai untuk kegiatan-kegiatan politik mengatasnamakan pribadi atau kelompok masyarakat," ujar Ahok di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (11/10/2015).

Ahok menilai Sandiaga Uno dan pendukungnya terlalu bersemangat untuk memperkenalkan diri kepada khalayak. Sehingga, lupa memperhatikan aturan yang ada.

Akan tetapi, Ahok meminta kepada Sandiaga untuk bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. (Baca: Sahabat Sandiaga Uno Klaim Aksi Mereka di CFD Bukan Kegiatan Politik)

"Mungkin dia enggak mengerti bahwa CFD itu enggak boleh (dijadikan tempat kegiatan politik). Kita kalau mau jadi pejabat itu yang paling penting saya kira, harus bisa jadi model atau contoh. Kalau sudah melanggar aturan, nanti repot ke depannya," ujar Ahok.

Untuk diketahui, Komunitas Sahabat Sandiaga Uno mengadakan "Aksi Santun" pada acara car free day pagi tadi. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno turut hadir.

Sandiaga Uno diisukan akan maju menjadi calon gubernur DKI pada Pilkada 2017. Mengenai aksi ini, Komunitas Sahabat Sandiaga Uno menolak anggapan bahwa "Aksi Santun" mereka pada acara car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan sebagai kegiatan politik.

Koordinator aksi, Ivan Andi Darmawan, menegaskan hal itu di sela-sela aksi yang mereka lakukan di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (11/10/2015). (Baca: Datang ke "Car Free Day", Sandiaga Uno Sapa Pendukungnya)

"Ini kan bukan kegiatan politik. Cuma kampanye senyum. Karena cuma ingin mengajak orang tersenyum, kami minim modal. Kecuali kami bermodal banyak, kami sudah bikin panggung dan segala macam yang menarik perhatian. Tetapi, ini kami tidak membawa apa-apa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com