Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Dua Buruh Pasar di Bekasi Terencana

Kompas.com - 14/10/2015, 12:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Kabupaten Bekasi menangkap pelaku pembunuhan dua buruh pasar, Alex dan Arifin, pada Selasa (22/9/2015). Dari pemeriksaan terhadap kedua pelaku, SF dan SG, pembunuhan tersebut sudah direncanakan.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Kabupaten Bekasi Inspektur Satu Makmur mengatakan, Alex dan Arifin diajak mabuk-mabukan oleh SF dan SG di Kafe CBL, Bekasi, Senin (21/9/2015). Ternyata, saat minum, empat pelaku lainnya yang masih masuk daftar pencarian orang, RD, MS, MB, dan RB, menyusul ke kafe tersebut.

"Akan tetapi, pura-pura tidak kenal dengan kedua pelaku SF dan SG," kata Makmur kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Setelah kedua korban mabuk, selanjutnya SG menyuruh pulang kedua korban. Saat sampai di tempat kejadian perkara, kedua korban dikeroyok oleh para pelaku yang masih DPO tersebut hingga kedua korban tewas mengenaskan.

Setelah dilakukan olah TKP dan memeriksa saksi, ternyata kedua korban diketahui sempat minum di Kafe CBL. Setelah didapat identitas kedua korban, dilakukan penyelidikan dan didapat ciri-ciri SF dan SG.

"Diperoleh informasi bahwa kedua pelaku SF dan SG adalah residivis yang baru keluar dari Lapas Gunung Sindur, Bogor," kata Makmur.

Selain itu, Alex juga diketahui sebagai mantan penghuni Lapas Gunung Sindur. Akibat kenal tersebut, SG dan SF dijadikan pancingan oleh empat pelaku yang masih DPO untuk mengajak keluar korban.

"Motif para pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban Alex karena pada tahun 2012, Alex membunuh Aris, salah satu keluarga dari pelaku yang masih DPO," kata Makmur.

Karena itu, lanjut Makmur, keluarga Aris ingin balas dendam kepada Alex, sedangkan korban Arifin ikut dibunuh supaya tidak ada saksi.

"Kedua korban dihabisi malam itu juga," kata Makmur. Kedua pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP. Sementara itu, keempat pelaku yang DPO masih dalam pengejaran polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com