Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai PAD Diturunkan, Djarot Ingin Tunjukan Pemprov DKI Bisa Lampaui Target

Kompas.com - 20/10/2015, 17:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat menilai turunnya target pendapatan DKI dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016 justru memberi keuntungan bagi Pemerintah Provinsi DKI. Dengan demikian, Pemerintah Provinsi DKI bisa lebih mudah mencapai target pendapatan. Djarot juga berpendapat Pemprov DKI justru berpotensi meraih pendapatan melampaui targetnya.

"Kita akan buktikan kita bisa mencapai yang lebih dari target yang ditentukan. Hal yang seperti ini sebenarnya memudahkan eksekutif karena targetnya rendah sehingga kita bisa kejar betul, sehingga kita malah bisa melampaui," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (20/10/2015).

Djarot juga mengatakan Badan Anggaran DPRD akan melihat bahwa ada upaya dari Pemprov DKI untuk memperbaiki pencapaian pendapatan APBD. Djarot mengatakan tidak masalah jika Banggar DPRD mengatakan bahwa Pemprov DKI tidak pernah mencapai target pendapatannya. Dia optimis hal tersebut tidak akan terjadi di tahun anggaran 2016.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI sempat meminta Badan Anggaran DPRD untuk menaikan besar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI sempat optimis terhadap kemampuan Jakarta dalam mencapai target pendapatan.

"Kita awalnya mengajukan dalam KUA-PPAS totalnya Rp 73 triliun, PAD kita itu sekitar Rp 37 triliun. Setelah terjadi dialog antara banggar dengan kita, diragukan untuk mencapai Rp 37 triliun. Akhirnya diputuskan (PAD menjadi) Rp 32 triliun dengan alasan yang logis. Tapi kemudian dari kami melihat, oh ini kelihatannya bisa nih lebih dari Rp 32 triliun. Maka dikomunikasikan melalui surat ke Banggar," ujar Saefullah.

"Tapi setelah dialog dengan Dewan, diputuskan tetap Rp 32 triliun saja. Jadi total APBD murni kita sekitar Rp 62 triliun," tambah dia.

Saefullah mengatakan eksekutif tidak kecewa dengan keputusan Banggar DPRD yang menolak usulan menaikan target anggaran. Sebab, menurut dia, alasan yang dilontarkan Banggar memang logis yaitu Pemprov DKI belum pernah mencapai target pendapatan yang selama ini sudah ditentukan. Sehingga, target PAD untuk tahun ini dibuat lebih realistis agar mudah tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait Soal Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Soal Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com