Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncurkan Go-Busway, Pengelola Go-Jek Yakin Halte Transjakarta Tak Jadi Pangkalan

Kompas.com - 28/10/2015, 20:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Brand Director Go-Jek Kevin Aluwi menepis kekhawatiran terhadap dampak negatif layanan Go-Busway. Misalnya saja, halte-halte transjakarta justru menjadi pangkalan ojek baru bagi pengemudi Go-Jek.

"Mereka ini cuma drop doang. Kita tidak meminta mitra kita untuk mengetem di halte-halte. Justru karena aplikasi ini mereka tidak harus mengetem," ujar Kevin di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/10/2015).

Layanan Go-Busway merupakan layanan baru yang terintegrasi dalam aplikasi Go-Jek. Pengguna aplikasi bisa mencari informasi tentang estimasi waktu kedatangan bus transjakarta di setiap halte.

Masyarakat juga bisa langsung menggunakan Go-Ride sebagai feeder menuju halte yang dimaksud atau sebaliknya. Kevin mengatakan fenomena pangkalan biasanya akibat pengemudi ojek menunggu penumpang keluar halte.

Dengan aplikasi ini, mereka tidak perlu menunggu melainkan hanya menunggu order masuk saja. (Baca: Cari Informasi soal Transjakarta Pakai Aplikasi Go-Busway)

"Cuma sekarang dengan aplikasi, mereka datang pada saat dipanggil. Jadi sudah enggak perlu ngetem lagi," ujar Kevin.

Kevin menjelaskan keuntungan menggunakan Go-Busway. Dia mengatakan ada kekurangan yang dimiliki Go-Jek saat ini. Layanan promo Go-Jek terbatas untuk jarak 25 kilomter saja.

Jika ingin bepergian dalam jarak yang lebih dari itu, masyarakat bisa memanfaatkan Go-Busway sebagai feeder menuju halte transjakarta terdekat.

Untuk diketahui, layanan Go-Busway baru tersedia di delapan koridor yang terintegrasi dengan layanan Go-Busway.

Di antaranya koridor 1 (Blok M-Kota), koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan), koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni), koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit), koridor 10 (Tanjung Priok-Cililitan), koridor 11 (Pulogebang-Kampung Melayu), dan koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Megapolitan
Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Duduk Perkara Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar yang Menjerat Suami BCL

Megapolitan
Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Peras Penjual Ayam Goreng Modus Tukar Receh, Pelaku Sudah Incar Kios Korban

Megapolitan
Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com