Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Marah-marah, Ahok Janjikan BPJS hingga Rusun bagi PHL Monas

Kompas.com - 29/10/2015, 08:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan menarik terjadi seusai pelaksanaan apel Hari Sumpah Pemuda di Lapangan IRTI Monas, Rabu (28/10/2015) kemarin.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sempat marah karena salah kaprah menengarai gaji pekerja harian lepas (PHL) Monas dipotong oleh sang mandor.

Ia kemudian menjanjikan berbagai kesejahteraan kepada para PHL, termasuk si mandor. 

"Semua, semua PHL harus dapat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Termasuk Jamsostek dan naik transjakarta semua enggak perlu bayar," kata Basuki. 

Mendengar itu, sekitar empat PHL yang berdiri mengerubungi sang Gubernur langsung bersorak sorai.

"Tapi Pak, kok saya kemarin naik busway (transjakarta) tetap bayar?" tanya seorang PHL kepada Basuki.

"Karena kamu enggak tunjukkin kartu ATM Bank DKI kamu," jawab Basuki.

Para PHL mengira, mereka hanya perlu menunjukkan kartu identitas PHL agar dapat menikmati fasilitas naik transjakarta secara cuma-cuma itu.

Ternyata, PHL diberi dua kartu, yakni kartu identitas dengan kartu ATM Bank DKI untuk menerima gaji.

Basuki lantas memanggil Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Bambang Sugiyono.

"Pak Aspem, saya tidak mau lagi bikin kartu seperti ini, ini hanya ngabis-ngabisin duit, Pak. Maksud saya disatukan saja agar gampang dikontrolnya juga," kata Basuki kepada Bambang. 

Kemudian, Basuki menjelaskan kepada para PHL. Kartu identitas PHL mudah digandakan dan sanksinya ringan. Sementara jika kartu ATM yang dipalsukan, maka pelaku bisa dipidana hingga 12 tahun kurungan penjara.

"Nanti metromini, kopami, kopaja masuk integrasi ke transjakarta juga dan dibayar rupiah per kilometer. Nanti Bapak Ibu enggak perlu bayar juga. Kami juga mau siapin rumah susun untuk Bapak Ibu," kata Basuki. 

"Alhamdulillah Pak. Alhamdulillah Pak," kata PHL-PHL itu dan terlihat semringah.

Pemberian rusun dan fasilitas naik transjakarta secara cuma-cuma merupakan bentuk keadilan sosial. Sehingga ia tidak akan memberi bantuan sosial.

Pada kesempatan itu, Basuki juga menyampaikan rencana Pemerintah Provinsi DKI membangun rumah susun di Ciangir, Kabupaten Tangerang.

"Yah jauh, Pak," keluh seorang PHL wanita. 

"Enggak ada yang jauh, Bu. Kalau transjakarta kami tarik ke Tangerang, kan jadi lebih dekat. Yang penting sekarang naik bus kan enggak bayar, yang penting tunjukkin dulu kartunya (ATM Bank DKI)," kata Basuki. 

Kemudian, Basuki memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah. Ia meminta Saefullah segera mengurus pemberian BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan kepada PHL dan Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU).

Pada akhir pertemuan, Basuki menjanjikan bakal langsung memecat PHL yang malas bekerja. Sehingga pemberian gaji sebesar upah minimum provinsi (UMP) DKI kepada PHL jadi merata.

"Kami sudah kontrak individual, begitu ada yang males, kami langsung pecat, Pak," kata Basuki kepada sang mandor.

"Terimakasih, Pak. Nanti urusan pecat-pecatan urusan Bu Rini (Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas) saja, Pak. Saya di lapangan sebagai pelaksana yang menyampaikan," kata sang mandor.

Mereka kemudian berfoto bersama. Basuki juga memberi kartu nama dirinya kepada para PHL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com