Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Tak Ada Iktikad Baik Pemprov DKI soal Rekomendasi BPK

Kompas.com - 30/10/2015, 13:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengabaikan rekomendasi Badan Pemeriksaan Keuangan terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Padahal, Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) DPRD DKI Jakarta telah mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk membatalkan transaksi jual beli tersebut.

"Pansus melihat tidak ada iktikad baik dari pemerintah DKI Jakarta membatalkan perjanjian tersebut," ujar Prabowo di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/10/2015). (Baca: Abaikan Rekomendasi BPK, Pemprov DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK )

Prabowo mengatakan, berdasarkan audit BPK, pembelian RS Sumber Waras menyebabkan kerugian negara Rp 191 miliar. Selain itu, ada juga lima proyek lainnya yang menjadi sorotan BPK dengan dugaan kerugian negara mencapai ratusan miliar rupiah.

Oleh karena itu, sejumlah anggota pansus mendatangi KPK untuk melaporkan adanya dugaan korupsi atas pengabaian Pemprov DKI Jakarta terhadap rekomendasi BPK.

"Kita merekomendasikan kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti terhadap laporan tersebut," kata Prabowo. (Baca: Ahok Tuding Pansus LHP BPK sebagai Pansus Politis )

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, berdasarkan hasil temuan pansus di lapangan, lahan yang dibeli Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam anggaran. Padahal, dalam anggaran disebutkan bahwa yang dibeli adalah tanah di daerah Kyai Tapa.

"Tetapi, yang dibeli di Jalan Tomang Utara. Beda lokasi. Ini menyalahi aturan," kata Prabowo.

"Ada beberapa hal yang janggal, termasuk dalam proses pengadaannya yang nanti mungkin ditemukan oleh aparat hukum," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com