Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program HAM Diintegrasikan dalam Layanan Publik di Kepolisian

Kompas.com - 02/11/2015, 17:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan tentang hak asasi manusia (HAM) di Jakarta akan dapat ditangani dengan cepat oleh aparat penegak hukum dan pemerintah. Masalah tentang HAM kini diintegrasikan dengan aplikasi layanan publik di DKI seperti Jakarta Smart City atau clue.

Dalam launching program dan seminar tentang HAM, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hari ini menjalin kerja sama dengan institusi kepolisian dalam hal ini Polres Metro Jakarta Utara mengenai HAM.

Acara yang digelar di halaman Mapolres Metro Jakarta Utara itu dihadir Kepala Polda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan tamu undangan lainnya.

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi mengatakan, melalui program ini diharapkan persoalan HAM yang ada dapat ditangani dengan cepat. Salah satunya yakni menindak lanjuti laporan warga lebih cepat.

"Ini tujuan Polres Metro Jakarta Utara mencanangkan program HAM di layanan publik," kata Susetio, dalam pidatonya, Senin (2/11/2015).

Susetio mengatakan, bersamaan dengan ini, jajarannya meluncurkan program safe house. Program ini yakni membentuk tempat pengaduan di masyarakat yang nantinya akan terintegrasi dengan command center di Polres Jakarta Utara.

Dari safe house, kasus yang terjadi di lingkungan masyarakat, akan dilaporkan langsung ke command center. Operator di command center akan meneruskan laporan dari safe house kepada petugas polisi terdekat.

"Jadi ini nanti terintegrasi dengan Jakarta Smart City yang digagas Pak Gubernur. Nanti laporan dari safe house atau anggota Pokdar bisa ditindak lanjuti dengan cepat," ujar Susetio.

Selain untuk kepentingan warga, kerja sama dengan Komnas HAM juga diharapkan meningkatkan pemahaman anggota di jajarannya mengenai kesadaran akan HAM. Agar dalam bertindak anggota polisi tidak terjerat pelanggaran HAM.

"Jadi menitik beratkan pada sumber daya manusianya, agar lebih paham mengenai masalah HAM," ujar Susetio.

Polisi paling banyak diadukan

Ketua Komnas HAM Nurcholis mengatakan, lembaga kepolisian menempati urutan pertama sebagai lembaga yang paling sering diadukan masyarakat terkait masalah HAM disusul pemerintah daerah pada posisi kedua.

"Dalam lima tahun terakhir bahwa kepolisian adalah lembaga yang paling banyak diadukan ke Komnas HAM. Data ini bukan rekayasa karena sumbernya dari masyarakat," ujar Nurcholis.

Dengan kerja sama ini, diharapkannya oknum polisi yang terjerat kasus pelanggaran HAM dapat dicegah. Pihaknya menitikberatkan pada pendidikan anggota polisi yang masih berpangkat bawah.

"Kami ingin agar pimpinan polisi dapat meningkatkan pemahaman HAM di satuan wilayahnya," ujar Nurcholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com