Keberadaan promo tersebut kemudian langsung disambut baik oleh semua pengguna Go-Jek. Bahkan, layanan Go-Jek mulai memikat pengguna baru karena tarif promo tersebut.
Para pengguna menganggap bahwa keberadaan Go-Jek cukup membantu dan cukup murah. Belum lagi soal kegesitan sepeda motor di tengah hiruk pikuk Jakarta juga jadi pertimbangan Go-Jek yang akhirnya mendapat 1 juta pelanggan pada bulan Juli 2015.
"Kami dari tim Go-Jek Indonesia ingin mengucapkan sejuta terima kasih karena Go-Jek telah melayani 1 juta order. Ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat membanggakan dan semoga kami bisa terus meningkatkan layanan kami untuk kebutuhan para Go-Jekers," tulis pihak perusahaan pada halaman Facebook resminya.
Pengguna Go-Jek mulai mengalami pergeseran. Dari dulu banyak memakai jasa kurir Go-Jek untuk antar barang, kini Go-Jek lebih dimanfaatkan untuk antar manusia.
Bukan transportasi umum
Besarnya minat masyarakat untuk naik transportasi ojek berbasis aplikasi menimbulkan sejumlah kritikan dari beberapa pihak. Beberapa di antaranya dari pengamat yang mulai mempertanyakan perihal keselamatan dan legalitas ojek sebagai transportasi umum.
Perlu dicatat, setidaknya ada sekitar empat perusahaan ojek berbasis aplikasi yang muncul di Indonesia. Hampir semua perusahaan tersebut berpusat di Jakarta.