Secara terpisah, Denny yang ikut dalam mediasi yang dimaksud mengungkapkan dirinya sempat bersedia menawarkan uang kompensasi senilai Rp 200 juta.
Namun, pihak WPBM mengaku masih pikir-pikir terhadap tawaran dari Denny.
"Ini kan kami sudah ada niatan baik untuk kasih kompensasi istilahnya. Tapi, masa dibilang kalau cuma Rp 200 juta mending tidak usah, ditembok terus saja. Kan gila begitu. Saya manusia juga terbataslah kemampuannya," tutur Denny.
Menurut Lutfi, di Perumahan Bukit Mas Bintaro, ada dua kubu warga. Satunya WPBM dan satu kubu lagi adalah warga biasa yang juga adalah pengurus seperti RT dan RW setempat. [Baca: Alasan Warga Tutup Rumah Denny dengan Tembok Setinggi 2 Meter]
WPBM ini sendiri bukan pengurus warga, hanya warga biasa yang menamakan dirinya seperti itu.
Tembok setinggi dua meter masih menutup rumah Denny sampai hari ini. Mediasi yang sebelumnya buntu rencananya akan dilanjutkan kembali dalam waktu dekat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.