Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Pakai MCB Sudah Cukup Aman? Jangan Main-main dengan Listrik!

Kompas.com - 06/11/2015, 16:10 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Ibarat dua sisi mata uang, musim kemarau dan kebakaran tak pernah bisa dipisahkan, terutama di Jakarta. Tahun ini, salah satu peristiwa terbesar di ibukota ini adalah kebakaran di Kebon Sayur, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9/2015) lalu.

Sebanyak 792 jiwa dari 156 kepala keluarga (KK) menjadi korban dalam kebakaran tersebut.
Tercatat 131 rumah di kawasan itu hangus terbakar.

Menanggapi kebakaran tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak terkejut. Menurut dia, wajar jika permukiman semipermanen itu terbakar karena instalasi listriknya ilegal.

"Pasti kebakaran terus kalau begitu. Enggak ada IMB (izin mendirikan bangunan), menggunakan standar listrik yang tidak sesuai SNI. Kalau kamu pakai kapasitas listrik melebihi, ya pasti terbakar," kata Basuki kepada Kompas.com di Balai Kota, Senin (28/9/2015).

Sebelumnya, berdasarkan data Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara tahun 2013 lalu, sedikitnya 18 kasus kebakaran terjadi sejak awal Januari di tahun itu. Kebakaran mengakibatkan 38 keluarga kehilangan tempat tinggal dan kerugian hingga Rp 24 miliar.

Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara bahkan mengatakan, seperti kasus-kasus yang terjadi sebelumnya, kebakaran yang terjadi belakangan ini lebih sering dipicu oleh hubungan pendek arus listrik.

schneider electric Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB).
Memutus hubungan listrik

Urusan listrik memang tidak bisa disepelekan. Istilahnya, jangan pernah main-main dengan listrik.

Namun, perlu diketahui bahwa demi keamanan rumah dan penghuninya, memasang MCB atau Miniature Circuit Breaker saja sebetulnya tidak cukup. Ada cara lain lebih efektif dan lebih aman, yaitu memasang proteksi ELCB di rumah Anda yang tinggal di kota-kota besar.

ELCB ini akan mendampingi MCB. Berbeda dengan MCB yang berfungsi mencegah arus pendek, ELCB atau Earth Leakage Circuit Breaker berfungsi mengamankan manusia dari "arus bocor" atau kebocoran arus. Dengan mudahnya, ELCB akan memberikan pengaman agar manusia tidak tersetrum hingga tewas.

Country President PT Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan, kebocoran listrik bisa disebabkan akibat adanya kerusakan pada sistem perlistrikan. Misalnya, lanjut dia, ada robekan atau gigitan tikus pada kabel.

"Untuk itu, pemasangan ELCB sangat dianjurkan. ELCB akan secara otomatis memutus hubungan listrik ketika menyengat manusia pada arus 30mA," papar Riyanto.

Pada tegangan 30mA, menurut Riyanto, manusia yang terekspos tegangan memang akan sesak napas. Namun, hal itu tidak akan menyebabkan kematian. Sementara, pada arus berkekuatan 1A, jantung manusia dapat berhenti berdetak.

"Di sinilah peran ELCB. Alat ini secara otomatis mampu memutus aliran listrik jika terkena manusia pada kekuatan arus 30mA. Manusia tidak akan meninggal. Jadi, Anda tidak perlu lagi khawatir di kala banjir," kata Riyanto.

Untuk pemasangannya, lanjut Riyanto, Anda bisa meminta ahli listrik memasang ELCB, meski bukan rumah baru. Namun, kemungkinan besar Anda akan menghadapi masalah dalam proses pemasangannya.

"Jika berkali-kali listrik 'turun' dalam proses pengecekan saat pemasangan ELCB, kemungkinan besar sistem listrik eksisting di rumah Anda bermasalah. Mungkin, kabel Anda sudah tidak lagi dalam kondisi prima," ujarnya.

Lebih dari itu, menurut Riyanto, bahaya kematian maupun kebakaran akibat arus bocor sebenarnya dapat dengan mudah dihindari. Caranya, seperti kata Ahok, dengan memastikan bahwa pemasangan peralatan listrik di rumah telah memenuhi persyaratan penting.

"Yaitu memakai produk berkualitas, dalam hal ini ELCB yang asli dan memenuhi standar SNI, serta dipasang dengan mengikuti peraturan berlaku oleh instaltir bersertifikat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com