Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Truk Sampah DKI di Tengah Kisruh Sampah Bantar Gebang

Kompas.com - 06/11/2015, 17:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisruh sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, juga berdampak pada sopir truk yang membawa sampah dari DKI Jakarta.

Akibat penumpukan dan antrean truk pada malam hari, waktu bongkar sampah di Bantar Gebang menjadi lebih lama.

Salah satu sopir truk sampah DKI asal Tambora, Jakarta Barat, YN (30), mengatakan, waktu bongkar sampah di dalam TPST Bantar Gebang saat ini nyaris menjadi tiga kali lipat dari biasanya.

YN menengarai ini akibat digabungnya waktu operasional truk sampah dari Cileungsi menjadi malam.

"Di dalam TPST antre untuk bongkarnya yang parah. Antre bisa sampai enam jam lebih," kata YN, di TPST Bantar Gebang, Jumat (6/11/2015).

Padahal, waktu bongkar sampah normalnya hanya dua jam.

YN menceritakan, kemacetan parah juga terjadi akibat penumpukan truk yang hendak masuk ke dalam TPST Bantar Gebang semalam.

"Sampai ke timbangan (sampah) semalam jam 23.30 itu sudah banyak yang antre. Saya sampai bingung mau turunin ke mana," ujar YN.

Sopir lainnya, SA (35), mengatakan hal senada. Biasanya waktu bongkar hanya dua jam. Semalam ia mengantre hingga empat jam.

"Kemarin bisa tiga sampe empat jam ke lokasi pembuangan," ujar SA.

Ia berharap pengaturan jam operasional dapat diatur dengan baik agar tidak terjadi penumpukan truk dan antrean panjang memasuki TPST.

Sebab, perjalanan mengantar sampah saja sudah memakan waktu lama.

"Ngangkut dari Tanjung Priok lewat Tol Barat terus Narogong. Saya berharap dapat lancar seperti biasa lagi," ujar SA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com