Namun, tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih tampak menggunung, Senin (9/11/2015). Ketinggiannya sekitar 4 meter.
Kepala Operasional Kebersihan Kecamatan Setiabudi, Yanto, menyebut, tumpukan tersebut masih terlihat karena masih banyak sampah yang dibuang ke sana.
"Jadi itu gak habisnya begini. Jadi kan diangkut, dateng lagi (sampahnya); diangkut dateng lagi, berputer. Terkadang kan sampah yang tersisa belum terangkut, udah datang lagi," ujar Yanto ketika dihubungi Kompas.com.
Yanto mengatakan, sampah di TPS Menteng Atas sebenarnya sudah beberapa kali diangkut sejak Sabtu (7/11/2015).
"Wah udah berapa kali. Kemarin waktu hari Minggu aja udah empat truk terangkut. Hari ini cuma satu truk," lanjut Yanto.
Selain itu, tumpukan sampah terjadi akibat keterbatasan jumlah truk pengangkut sampah. Setiap Senin-Jumat, pihaknya hanya bisa menyediakan satu truk pengangkut.
"Kebetulan itu truknya truk sewa, bukan truk pemda (Pemprov DKI). Jadi, satu hari cuma satu rit (satu kali antar), gitu. Kami kan keterbatasan kendaraan kalau hari-hari kerja. Kan per sektor semuanya, jadi sudah masing-masing. Misalnya, yang ini untuk melayani Menteng Atas, yang ini Setiabudi 2," kata Yanto.
Menurut pantauan Kompas.com, warga terus berdatangan ke TPS untuk membuang sampah. Ada yang hanya membuang sebanyak satu kantong plastik, tetapi ada juga yang membawa karung berukuran sedang.
Selain itu, ada pula petugas kebersihan yang membawa gerobak berisi sampah-sampah warga.
Seperti diberitakan, izin truk sampah melintas selama 24 jam diberikan Pemkot Bekasi dengan berbagai pertimbangan.
Pertimbangan didasari pengiriman sampah yang sedikit dan penumpukan truk di pintu masuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Selain itu, kedua belah pihak juga segera memperbaiki kontrak kerja sama.
Keputusan tersebut diambil setelah rapat dadakan digelar musyawarah pimpinan daerah (muspida) Kota Bekasi, Sabtu (7/11/2015) petang.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sepakat membuka jalur truk sampah DKI Jakarta selama 24 jam. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.