Babai menduga, spanduk tersebut sengaja dibuat untuk menyudutkannya. "Saya yakin ini dilakukan tim sebelah," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2015).
Menurut Babai, dugaan itu mengacu pada tindakan salah seorang anggota timses Idris-Pradi yang menyebarkan foto spanduk tersebut melalui media sosial. Ia bahkan mengatakan, orang berinisial AM itulah yang pertama menyebarkan isu tersebut.
"Kalau bukan dari dia, dia dapat fotonya dari mana? Kenapa dia bisa tahu duluan?" kata Babai.
Penyebaran spanduk bermuatan SARA ini telah dilaporkan calon wali kota Depok, Dimas Oky Nugroho dan pasangannya, Babai Suhaemi, kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Depok.
Bila dugaan itu terbukti benar, maka Babai menyatakan sangat menyayangkan tindakan tersebut.
Menurut dia, penyebaran spanduk bermuatan SARA tersebut tidak hanya berpotensi menggerus perolehan suara pasangan Dimas-Babai, tetapi juga mengancam kerukunan umat beragama di Depok.
"Demi bisa mengalahkan kami, mereka menghalalkan segala cara. Ini cara-cara zalim yang sangat keji," ujar mantan anggota DPRD Kota Depok ini.
Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, spanduk dengan sentimen SARA yang dinilai menyerang pasangan Dimas-Babai memuat tulisan "Haleluya... Puji Tuhan... Ayo Sukseskan Satu Kelurahan Satu Gereja" dengan latar gambar Dimas-Babai dari relawan Pro DB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.