Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Jadi Nama Gedung, Nyi Ageng Serang Masih Kurang Dikenal

Kompas.com - 10/11/2015, 15:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama pahlawan nasional tak hanya digunakan sebagai nama jalan. Ada pula nama pahlawan yang dipakai sebagai nama gedung. Salah satunya gedung Nyi Ageng Serang di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sayangnya, tak semua orang mengenal Nyi Ageng Serang sebagai pahlawan. Diana (21), mengaku hanya tahu jika Nyi Ageng Serang adalah nama sebuah gedung.

"Gak tahu saya Nyi Ageng Serang, tahunya (itu) gedung yang deket UKM (kantin) belakang," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2015).

Berbeda dengan Diana, Cholid, petugas keamanan di gedung Nyi Ageng Serang, tahu sosok pahlawan perempuan tersebut. Namun, Cholid tidak mengetahui perjuangan apa yang telah dilakukannya.

"Ya ngerti pahlawan, tapi gak jelas. Cuma saya tahunya keturunan Banten bukan sih? Kurang jelas juga. Cuma gak tahu dia bagian apa, berjuang apa," tutur lelaki paruh baya itu ragu.

Nyi Ageng Serang memang lahir di Serang. Namun, Serang yang dimaksud adalah sebuah tempat di sekitar Purwodadi, Jawa Tengah, bukan Banten seperti yang disebut Cholid.

Menurut dia, banyak pula orang yang datang ke gedung Nyi Ageng Serang dan bertanya-tanya tentang sosok pahlawan yang lahir pada 1752 itu. Namun, mereka tidak mendapatkan jawaban sebab di gedung itu tak ada sedikitpun penjelasan tentang Nyi Ageng Serang.

"Emang banyak yang tanda tanya juga. Saya mau tanya siapa juga gak tahu soalnya PNS-nya (pengelola gedung) ganti-ganti terus. Biasanya kan ada tertulisnya, tapi ini enggak ada," katanya.

Hal serupa diungkapkan salah satu pengelola gedung, Samsuri. Menurutnya, tidak ada ruangan khusus di gedung Nyi Ageng Serang yang menjelaskan tentang pahlawan itu.

"Saya sejarahnya enggak tahu. Enggak ada sama sekali (ruangan tentang Nyi Ageng Serang). Ya, saya tahu Nyi Ageng Serang pahlawan nasional, tahunya itu aja. Saya gak tahu terlalu jauh," kata Samsuri.

Gedung Nyi Ageng Serang dibangun pada 1998. Pengelolaannya berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Di sana terdapat kantor BPLHD, BNN Provinsi DKI, Darma Wanita, kantor DPD DKI Jakarta, perpustakaan daerah DKI Jakarta, ruang aula, dan lainnya.

Nyi Ageng Serang memiliki nama asli RA Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Ia merupakan putri panglima perang sekaligus Bupati Serang Pangeran Notoprojo.

Kustiyah dikenal gigih melakukan perlawanan terhadap Belanda. Saat Perang Diponegoro tercetus, ia pun terjun langsung ke medan pertempuran. Meski saat itu Kustiyah berusia 73 tahun, ia bersama cucunya Raden Mas Papak tetap gigih memimpin pertempuran.

Karena usianya yang tak lagi muda, Kustiyah seringkali harus dipikul menggunakan tandu saat memimpin pasukannya di medan pertempuran.

Beberapa waktu kemudian, Kustiyah mengundurkan diri dari peperangan karena kondisi kesehatan yang semakin lemah. Ia meninggal pada 1828 dalam usia 76 tahun. Jasadnya dimakamkan di Kulonprogo, Yogyakarta.

Karena perjuangan dan kegigihannya melawan penjajah sejak muda, pemerintah memberi gelar pahlawan nasional kepada Kustiyah berdasarkan SK Presiden RI Nomor 084/TK/1974.

Warga Kulonprogo pun mengenang Kustiyah dengan membangun monumen patung kuda Nyi Ageng Serang di tengah kota Wates. Patung tersebut menjadi simbol dan kebanggaan warga Kulonprogo. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com