"Kenapa ya orang-orang kita enggak percaya sama dokter kita (dokter Indonesia)? Saya saja tidak pernah berobat ke Singapura, Pak Harto (Presiden kedua RI Soeharto) juga tidak pernah berobat ke sana (Singapura)," kata Basuki saat meresmikan Gedung Blok D RSUD Koja, Selasa (10/11/2015).
Basuki mengaku mempromosikan RSUD Tarakan kepada teman-temannya yang mampu secara ekonomi. Ia menjamin bahwa dokter spesialis jantung di RSUD Tarakan tak kalah kualitasnya dengan dokter spesialis jantung Singapura.
"Ada teman saya, orang kaya, tetangga saya di Pantai Mutiara. Dia pas kena serangan jantung selalu bolak-balik ke Singapura. Saya bilang, 'Lu daripada bolak-balik ke Singapura, mending ke RSUD Tarakan. Dokter spesialis jantungnya top, sudah lebih dari 300 operasi tidak ada (pasien) yang lewat (meninggal dunia)'," kata Basuki.
Teman Basuki itu sempat tidak percaya dengan ucapannya. "Makanya lu pergi dulu (ke RSUD Tarakan), jangan ke Singapura. Coba dokter jantung Tarakan, oke banget," kata Basuki.
Selain kualitas dokter RSUD yang dinilainya baik, Pemprov DKI juga telah membiayai 4,7 juta peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan warga DKI Jakarta. Seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah, seperti kemoterapi, cuci darah, dan operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.