Keputusan diambil seusai Basuki mengadakan rapat tertutup bersama jajaran Disparbud DKI selama belasan jam, di Balai Kota, Rabu (18/11/2015) kemarin.
"Kemarin (anggaran) Dinas Pariwisata itu hampir Rp 300 miliar lho, satu dinas. (Dialokasikan) untuk sesuatu yang enggak pantas," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (19/11/2015).
Menurut Basuki, Disparbud DKI lebih banyak menganggarkan untuk penyelenggaraan event dan festival. Bahkan tiap festival anggarannya mencapai Rp 3-5 miliar tiap tahunnya.
Selain itu, banyak anggaran Disparbud yang tumpang tindih dengan anggaran Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Saya sudah katakan kita tuh fokus bagusin museum. Museum kita tuh lembab ada yang (kalau) banjir tergenang," kata Basuki.
Pada tahun 2014 lalu, lanjut dia, Disparbud DKI menganggarkan penyelenggaraan festival hingga Rp 1,2 triliun. Kemudian tahun 2015, anggarannya Rp 700 miliar.
Tahun ini, lanjut Basuki, Disparbud DKI memangkas anggaran hingga Rp 150 miliar. Sehingga anggaran Disparbud DKI hanya Rp 150 miliar.
"Tahun 2016, dinas (Parbud) nya saja Rp 150 miliar dan ditambah Sudinnya rata-rata Rp 9-10 miliar ya di bawah Rp 300 miliar. Tahun 2014 mereka pesta pora. Tahun 2015, saya malas ribut dengan DPRD dan Kemendagri, diloloskan Rp 700 miliar. Pakai bikin Festival Kota Tua Rp 5-10 miliar, bikin festival musik di Ancol, apa-apaan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.