Pajang ejeken Bekasi
Galeri itu akan memajang ejekan tentang Kota Bekasi di media sosial sejak akhir 2014 lalu. Diharapkan, pengunjung yang datang ke sana mengetahui bagaimana kotanya diejek oleh masyarakat.
Hal itu, kata Fithor, bisa memancing jiwa-jiwa kreatif bernilai positif di kalangan anak muda. (Baca: Bekasi, Di-"bully" tetapi Dicintai...)
"Dengan begitu, kami bisa membuktikan bahwa Bekasi juga punya potensi di bidang kreatif, seni, dan budaya," katanya.
"Jadi, jangan ejek Bekasi di media sosial," tambahnya. (Baca: Panas dan Jauh, Bekasi Jadi "Bulan-bulanan" di Media Sosial)
Terbentuknya nama Kedubes Bekasi ini mendapatkan berbagai respons positif dan negatif dari warga Bekasi. Bahkan, ada beberapa yang tidak setuju dan meminta agar namanya diubah.
"Kalau ada yang menolak, mari kita bicarakan sama-sama biar jelas," kata Fithor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu membenarkan bahwa dirinya telah meresmikan Kedutaan Besar Bekasi pada 1 November lalu.
Dia juga mengatakan, tempat tersebut bukan seperti kedutaan pada umumnya, yaitu perwakilan sebuah negara di negara lain.
"Itu hanya istilah, kedubes seni, sehingga tidak ada motivasi lain," kata Syaikhu. (Baca: Pemkot Bekasi Jawab "Bulan-bulanan" Para Netizen)
Komunitas kreatif
Syaikhu menjelaskan, Kedubes Bekasi merupakan komunitas kreatif yang dapat menghasilkan sejumlah karya dari tangan anak muda. Misalnya, puisi, musik, komik, dan karya lukis.
"Kedubes ini sebagai tempat kumpulnya duta-duta kreatif di bidang seni Kota Bekasi," ujarnya.
Menurut pantauan Warta Kota, Kedubes Bekasi berada di pinggir Jalan Raya Jatikramat. Bukan hanya gerobak penjaja makanan saja, di sana juga ada sebuah kios buku bekas. Buku-bukunya dijual dengan harga murah.
Kedubes itu berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Fithor. Awalnya, bangunan itu disewa oleh penjual mi ayam. Namun, pada pertengahan tahun, penjual mi ayam menutup kiosnya.
Oleh Fithor, tempat itu diubah menjadi Kedubes Bekasi yang dikelilingi gerobak makanan, seperti gado-gado, bakso, nasi goreng, dan es krim. (Fitriyandi Al Fajri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.