Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diejek, Bekasi Kini Miliki Kedutaan Besar

Kompas.com - 19/11/2015, 15:28 WIB

Pajang ejeken Bekasi

Galeri itu akan memajang ejekan tentang Kota Bekasi di media sosial sejak akhir 2014 lalu. Diharapkan, pengunjung yang datang ke sana mengetahui bagaimana kotanya diejek oleh masyarakat.

Hal itu, kata Fithor, bisa memancing jiwa-jiwa kreatif bernilai positif di kalangan anak muda. (Baca: Bekasi, Di-"bully" tetapi Dicintai...)

"Dengan begitu, kami bisa membuktikan bahwa Bekasi juga punya potensi di bidang kreatif, seni, dan budaya," katanya.

"Jadi, jangan ejek Bekasi di media sosial," tambahnya. (Baca: Panas dan Jauh, Bekasi Jadi "Bulan-bulanan" di Media Sosial)

Terbentuknya nama Kedubes Bekasi ini mendapatkan berbagai respons positif dan negatif dari warga Bekasi. Bahkan, ada beberapa yang tidak setuju dan meminta agar namanya diubah.

"Kalau ada yang menolak, mari kita bicarakan sama-sama biar jelas," kata Fithor.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu membenarkan bahwa dirinya telah meresmikan Kedutaan Besar Bekasi pada 1 November lalu.

Dia juga mengatakan, tempat tersebut bukan seperti kedutaan pada umumnya, yaitu perwakilan sebuah negara di negara lain.

"Itu hanya istilah, kedubes seni, sehingga tidak ada motivasi lain," kata Syaikhu. (Baca: Pemkot Bekasi Jawab "Bulan-bulanan" Para Netizen)

Komunitas kreatif

Syaikhu menjelaskan, Kedubes Bekasi merupakan komunitas kreatif yang dapat menghasilkan sejumlah karya dari tangan anak muda. Misalnya, puisi, musik, komik, dan karya lukis.

"Kedubes ini sebagai tempat kumpulnya duta-duta kreatif di bidang seni Kota Bekasi," ujarnya.

Menurut pantauan Warta Kota, Kedubes Bekasi berada di pinggir Jalan Raya Jatikramat. Bukan hanya gerobak penjaja makanan saja, di sana juga ada sebuah kios buku bekas. Buku-bukunya dijual dengan harga murah.

Kedubes itu berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Fithor. Awalnya, bangunan itu disewa oleh penjual mi ayam. Namun, pada pertengahan tahun, penjual mi ayam menutup kiosnya.

Oleh Fithor, tempat itu diubah menjadi Kedubes Bekasi yang dikelilingi gerobak makanan, seperti gado-gado, bakso, nasi goreng, dan es krim. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com