Apalagi, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Jika telat, para komuter akan resah dan membuka media sosial untuk mengecek apakah ada gangguan.
Hal ini disadari oleh pihak PT KCJ.
Menurut Direktur Operasional PT KCJ Subakir, banyak hal yang menyebabkan gangguan yang membuat jadwal kereta tak tepat waktu. Seperti kereta anjlok, persinyalan, dan gangguan pantograf.
Namun, menurut dia, ada hal yang tidak disadari oleh penumpang. Keterlambatan kereta juga disebabkan oleh perilaku penumpang sendiri.
Lho kok?
"Iya, penumpang tidak sadar saja. Memaksa masuk kereta yang sudah penuh itu juga bikin kereta tidak tepat waktu," kata Subakir saat berbincang dengan Kompas.com di Yokohama, Jepang, Rabu (18/11/2015) lalu.
Dia mengatakan, tidak pernah ada keinginan dari pihak PT KCJ sengaja membuat kereta terlambat datang.
Setiap keluar dari stasiun awal seperti di Stasiun Kota, Stasiun Depok dan Stasiun Bekasi, kereta selalu tepat waktu.
Namun, tiba di stasiun yang penuh calon penumpang di peron, kereta mulai terlambat.
Misal, kata dia, dari Depok kereta berangkat pukul 04.04 sesuai jadwal. Ketika tiba di stasiun berikutnya, yang seharusnya hanya menaikturunkan penumpang hanya semenit, bisa bermenit-menit karena penumpang masih berusaha masuk.
Saat pintu seharusnya sudah ditutup, penumpang masih terus memaksakan diri masuk, mendorong penumpang lain yang sudah berada di dalam kereta.
"Satu stasiun misal sudah terlambat lebih dari semenit, stasiun berikutnya juga pasti terkena dampaknya. Kereta datang telat. Terus begitu, sehingga sampai di tengah ya makin telat," kata Subakir.
Menurut dia, petugas tidak punya pilihan selain menunggu penumpang bisa masuk kereta. Petugas tidak berani menutup pintu jika masih ada yang tertahan di pintu masuk karena . khawatir ada penumpang yang terjepit.
Jika penumpang disiplin tidak memaksakan masuk, kata dia, gangguan keterlambatan bisa diminimalkan.