Hari Kamis (19/11), lembaga survei Cyrus Network mengungkapkan kenaikan angka kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Basuki selama setahun terakhir. Survey Cyrus dilakukan Oktober lalu.
Dalam keterangan pers Cyrus Network disebutkan bahwa pada April lalu, sebanyak 44,8 persen responden survei merasa yakin dan optimistis Basuki bisa memperbaiki Jakarta.
"Bulan Oktober, jumlahnya sudah bertambah menjadi 56,4 persen atau naik 11,6 poin persentase," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto, kemarin.
Sebaliknya, jumlah warga yang tidak yakin dengan kinerja Basuki turun 10,6 poin persentase, yakni dari 43,5 persen (April) menjadi 32,9 persen (Oktober).
Sehari sebelumnya, Litbang Kompas juga memaparkan hasil survei yang menunjukkan 82,7 persen responden puas dengan kepemimpinan Gubernur Basuki dalam setahun terakhir (Kompas, 19/11).
Oktober lalu, lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) juga merilis hasil surveinya yang dilakukan pada Agustus. Tercatat 64 persen responden waktu itu menyatakan puas dengan kinerja Basuki.
Sebagai perbandingan, SMRC bahkan menyebut tingkat kepuasan warga tersebut lebih tinggi ketimbang kepuasan terhadap kinerja Gubernur Fauzi Bowo pada November 2010.
Waktu itu, hanya 45 persen responden survei yang puas dengan kinerja Fauzi.
Dalam paparan di Jakarta, 14 Oktober lalu, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, kepuasan atas kinerja tersebut membuat peluang Basuki terbuka sangat lebar untuk mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Jawaban spontan responden atas pertanyaan siapa calon gubernur pilihan pada pilkada mendatang memunculkan nama Basuki dengan 23,5 persen (Kompas, 15/10).
Nilai tertinggi
Dari survei Cyrus, kurva kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI naik dari 31,3 persen pada April menjadi 42,9 persen pada Oktober. Jumlah responden yang tidak puas turun dari 27,6 persen (April) menjadi 14,6 persen (Oktober).
Dari hasil evaluasi 11 bidang program, kinerja Basuki mendapatkan nilai rata-rata 7,2.
Nilai tertinggi adalah program normalisasi sungai dan pelayanan puskesmas, masing-masing mendapatkan nilai 7,6.
Adapun nilai terendah adalah pelayanan bus transjakarta dengan nilai 6,4.