"Awalnya saya berpikir saya enggak perlu urus lagilah. Kan mereka sudah tahu ada e-budgeting, bisa saya monitor siapa yang main," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2015).
Namun, semua tidak berjalan sesuai perkiraan Ahok. Ketika membahas KUA-PPAS berlangsung, eksekutif memasukkan semua kegiatan dalam Microsoft Excel dan bukan ke sistem e-budgeting.
Ahok pun menjadi tidak bisa memantau perubahan anggarannya lewat sistem e-budgeting.
"Saya curiga pasti ini ada yang enggak beres. Begitu dia loncatin e-planning, saya tau ada yang enggak beres. Begitu saya periksa ternyata benar," ujar Ahok.
Ahok akhirnya turun tangan dan mulai mengevaluasi anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Dalam beberapa hari terakhir, Ahok menggelar rapat internal untuk menyisir anggaran SKPD dalam KUA-PPAS 2016.
Hari ini, giliran Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan yang dievaluasi.
Sebelumnya, Ahok mengevaluasi pengalokasian anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Ahok memangkas anggaran yang dialokasikan dua dinas tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.