Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Diminta Atasi Pusat Pemalsuan Dokumen di Pasar Pramuka

Kompas.com - 23/11/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pasar Pramuka di Jakarta Pusat menjadi pusat pemalsuan dokumen yang menjadi muara sejumlah kejahatan lain di seluruh Indonesia. Polda Metro Jaya mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut bertindak tegas karena pemalsu terus muncul meski berkali-kali digerebek.

”Selain tindakan represif dengan penegakan hukum, kami minta agar Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya turut mencegah. Kami berkali-kali mengungkap kasus sejak tiga tahun lalu, tetapi para pemalsu ini muncul lagi beroperasi di Pasar Pramuka,” kata Kepala Subdirektorat Umum/Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heriawan, Minggu (22/11).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya segera akan berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta terkait hal itu.

Akhir pekan ini, Herry dan anak buahnya menangkap tujuh pemilik kios di Pasar Pramuka Pojok, Jalan Salemba Raya, yang memalsukan berbagai macam dokumen negara. Mereka adalah TH, NI alias JL, MA, KAR, JUN alias J, IK alias I, dan AA.

Kios-kios itu berkedok sebagai percetakan atau tempat pengetikan, tetapi mereka memalsukan KTP, ijazah, akta pendirian perusahaan, kartu keluarga, akta nikah, surat cerai, buku rekening, hingga kartu garansi bank.

Polda Metro mencatat, sepanjang 4-21 September, mereka telah menangkap 57 orang yang diduga pemalsu. Para pemalsu beraksi tersebar di 30-35 kios di Pasar Pramuka.

Menurut Herry, tersangka menyewa kios dari pengelola Rp 1,5 juta per bulan. Ada puluhan kios di tempat itu, tetapi sebagian tutup atau penyewanya kabur saat digerebek. ”Kami menerima order (pemalsuan) dokumen apa saja. Tarifnya mulai Rp 200.000, kalau ijazah Rp 900.000,” kata salah satu tersangka.

Herry menyebutkan, berbagai kejahatan, terutama penipuan dan kejahatan siber, yang telah diungkap Ditreskrimum hampir semuanya berkaitan dengan kegiatan pemalsuan dokumen di Pasar Pramuka.

Pihaknya, kata Herry, telah menangkap pelaku phishing, tersangka orang Rusia, Ukraina, dan negara lain. Mereka membuat data palsu untuk pembuatan rekening penampung hasil kejahatan di tempat ini. ”Kemudian modus ’mama minta pulsa’ dan modus bikin dokumen palsu untuk menampung hasil kejahatan,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan polisi, sebagian pemalsu bekerja sama dengan sejumlah orang untuk mendapatkan blangko dokumen asli yang kosong. Blangko itu dibeli dari DN yang buron seharga Rp 25.000-Rp 200.000 per lembar.

Para pemesan dokumen berasal dari Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia. ”Ada yang pesan dari Makassar, ada juga dokumen seperti ijazah universitas di Sumatera,” ungkapnya.

Dari para tersangka, polisi menyita dokumen palsu, seperti ijazah, kartu garansi bank, senilai Rp 4 miliar, KTP, akta pendirian perusahaan, transkrip nilai, juga kartu keluarga. Polisi juga menyita komputer, pemindai, dan printer. (RAY)

Artikel ini telah terbit di harian Kompas edisi 23 November 2015, di halaman 15 dengan judul "Tertibkan Pasar Pramuka".


Kompas TV Polisi Tangkap 23 Orang Pembuat Dokumen Palsu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com