Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Mahmudi Minta Warga Depok Kenali Calon Wali Kota Pilihannya

Kompas.com - 23/11/2015, 15:11 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, persiapan Pilkada Kota Depok pada 9 Desember mendatang sudah berjalan baik.

"Persiapan dari semua komponen yang mendapatkan tugas-tugas dalam penyelenggaraan, mulai dari panitia KPU, Panwas, sampai kepada tenaga keamanannya sudah berjalan dengan baik," kata dia di sela acara Rock The Vote Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Minggu (22/11/2015).

Lebih lanjut, Nur Mahmudi berpesan kepada warga Depok agar dapat hadir tepat waktu pada pilkada mendatang. Dia berharap warga Depok dapat benar-benar mengenal siapa calon yang mereka pilih.

"Harapan saya, siapa pun yang nantinya sudah terpilih saling bisa memahami dan menerima kenyataan yang ada," ujar Nur Mahmudi.

Dia juga melihat bahwa infrastruktur Kota Depok menjadi pekerjaan rumah yang perlu perhatian khusus dari calon pemimpin Kota Depok.

"Yang jelas bahwa infrastruktur, pelebaran jalan harus dipercepat, penyelesaian jalan tol harus dipercepat, kemudian percepatan pengadaan ruang terbuka hijau harus dipercepat, pembangunan taman-taman," kata dia.

"Saat ini sudah ada, tetapi jumlah dan juga luasan juga harus sesuai dengan standar yang diamanahkan nasional," kata dia.

Nur Mahmudi mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota Depok telah mengajukan aset negara untuk dijadikan ruang terbuka hijau kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Memang mayoritas di daerah-daerah masih kurang, tetapi kita perlu meyadari bahwa pengadaan ruang terbuka hijau, kalau membeli semuanya tidak cukup, jadi harus berkolaborasi salah satunya aset negara," ujar dia.

"Saat ini, ada sekitar 200 sampai 300 hektar kami ajukan untuk dapat diserahkan kepada Pemerintah Kota Depok untuk dipinjam-pakaikan agar bisa kita bangun taman nasional kebun raya Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com