Namun, stasiun di Jakarta Utara itu tak akan banyak berubah.
"Karena ini heritage, tidak boleh mengubah terlalu banyak," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2015).
Stasiun Tanjung Priok dibangun pada 1914 saat masa Gubernur Jenderal AFW Idenburg. Awalnya, stasiun di dekat Pelabuhan Tanjung Priok itu untuk mengakomodasi kebutuhan perdagangan dan wisatawan Eropa di Batavia.
"Tidak boleh banyak mengubah konstruksinya," jelas Hermanto.
Perubahan yang dilakukan di antaranya pada beberapa sisi di bagian atap stasiun. Namun, secara keseluruhan, fondasi dan konstruksi tak berubah.
Pantauan Kompas.com, di sisi bagian depan stasiun direnovasi dengan mengecat dan memperbaiki bagian yang rusak. Selain itu, perbaikan atap juga dilakukan karena beberapa di antaranya berlubang.
Kini, pengoperasian pelintasan kereta rel listrik (KRL) Stasiun Tanjung Priok-Jakarta Kota tinggal menghitung hari. Pemerintah menjanjikan rute ini akan mulai dioperasikan awal Desember ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.