Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Gusar Dapat Laporan BPK Minta Cabut Video Sebelum Pemeriksaan

Kompas.com - 24/11/2015, 11:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama gusar mendengar permintaan BPK agar video perdebatan sebelum pemeriksaan dirinya di BPK dihapus.

Info itu didapat Basuki dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI.

"Kemarin saya dapat laporan Diskominfomas, Berita Jakarta kan meng-upload sampai berhenti, tidak boleh masuk. Itu diteleponin lho kemarin, supaya dicabut katanya," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (24/11/2015). 

Video berdurasi 04.22 menit itu diunggah oleh akun beritajakartavideo. Video itu menampilkan insiden kecil ketika kameramen Pemprov DKI dihalangi masuk lift oleh pegawai BPK.

Sementara Basuki yang sudah di dalam lift berteriak dan pengawal pribadinya pun akhirnya menarik masuk kameramen tersebut.

Seusai itu, video tersebut juga menampilkan protes Basuki kepada Staf Ahli bidang Investigasi BPK I Nyoman Wara. Basuki kesal karena pemeriksaannya tidak boleh direkam.

"Saya bilang, ini BPK apa bukan? Kalau BPK resmi, suruh surat dong (cabut video). Berarti BPK apa? Takut, oknum BPK ketakutan sekarang," kata Basuki. 

Selain itu, menurut Basuki, seharusnya jika pemeriksaan tersebut hanya bersifat meminta keterangan, ia dapat didampingi oleh beberapa pihak. Termasuk stafnya yang memegang banyak data.

"DKI begitu besar, saya mana inget surat-surat begitu banyak coba? Kalau dikumpulin suratnya sampai segitu nih soal (pembelian lahan) RS Sumber Waras."

"Kalau begitu mesti staf saya dong yang bantu nyariin, ternyata enggak boleh. Tanda tangan juga enggak boleh. Makanya saya katakan, ini ada apa," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com