Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Ada Kesalahpahaman dengan Sekda dan Kepala BKD

Kompas.com - 27/11/2015, 23:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mereda seusai melantik pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Menurut Basuki, ada kesalahpahaman antara dia dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika. 

"Sebetulnya ada kesalahpahaman saja saya kira. Kepala BKD dan Pak Sekda berpikiran (pelantikan) mesti ramai gitu, jadi sekalian," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (27/11/2015). 

Sehingga Lurah dan Camat diikutsertakan dalam pelantikan hari ini. Namun, Basuki tidak mau Lurah dan Camat dilantik sekarang. Sebab, ia ingin melihat kinerja Lurah dan Camat lebih baik lagi.

Selain itu, Pemprov DKI tengah melaksanakan seleksi terbuka Lurah dan Camat. Rencananya, pelantikan Lurah dan Camat akan dilaksanakan 8 Januari 2016 mendatang.

"Tadi berpikir efektif dilantik sekalian, efek domino dikeluarin. Padahal saya pengennya tidak boleh ada efek domino dulu," kata Basuki. 

Menurut dia, seleksi terbuka yang sedang dilaksanakan akan kacau jika ada pelantikan Lurah dan Camat.

"Kalau hari ini ada Lurah yang dilantik, kami mesti dapatin pejabat di jabatan yang ditinggalkan. Nah semua jadi kacau balau. Mungkin karena semalam kami sudah kemalaman bahas (pelantikan pejabat) sampai jam setengah 12 malam, sudah terlalu capek," kata Basuki.

Basuki sebelumnya kesal melihat banyak Lurah dan Camat di pelantikan pejabat eselon. Basuki batal melantik Lurah dan Camat.

Selain itu, Basuki juga mengabsen satu persatu pejabat yang akan dilantik. Basuki menegaskan harus mengetahui serta menyepakati seluruh pejabat eselon II, III, dan IV yang akan dilantik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com