Ardi (25), saksi mata bentrokan, menuturkan, awalnya massa yang lebih kurang terdiri atas 100 orang tersebut berunjuk rasa di Bundaran HI. Namun, massa tersebut diketahui tak mengantongi izin.
"Demonya pecah jadi dua, satu di Bundaran HI, satu lagi di depan Menara BCA," kata Ardi di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Massa di depan Menara BCA tidak diperbolehkan bergabung dengan massa yang ada di Bundaran HI. Massa juga disebut tak dapat menunjukkan izin keramaian saat diminta polisi.
"Nah, yang chaos itu di sini (depan Menara BCA)," kata Ardi.
Saksi mata lainnya, Ivan (30), pegawai keamanan di gedung sekitar Sudirman, mengungkapkan, keributan saat itu cukup besar. Sebab, polisi berulang kali menembakkan gas air mata.
"Iya, ada gas air mata juga. Bentrok banget," kata Ivan.
Namun, Ivan tak mengetahui persis penyebab bentrokan massa dengan polisi di Jalan Jenderal Sudirman tersebut. Ia baru datang untuk ikut mengamankan saat bentrokan sudah pecah.
Tampak, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti berada di lokasi. Namun, Krishna enggan memaparkan kronologi bentrokan.
"Nanti sama Kabid Humas Polda Metro Jaya (Kombes Mohammad Iqbal) saja," kata Krishna.
Menurut pantauan Kompas.com, massa tersebut dimasukkan ke dalam metromini dan beberapa bus polisi. Dengan pengawalan ketat polisi, massa tersebut digiring ke Mapolda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.