JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah Agus pias ketika melihat sepeda yang biasa diparkirnya di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan, raib, Kamis (3/12/2015) malam.
Nyaris tiap hari Agus memarkirkan sepedanya di stasiun tersebut untuk berangkat ke kantornya di kawasan Slipi. Sudah setahun lebih dia melakukan hal itu.
Selama ini, dia memarkirkan sepeda Polygon Heist warna abu-abu peraknya di lahar parkir stasiun tersebut.
Walau e-parking hanya menyediakan lahan parkir untuk motor dan mobil, tetapi diperbolehkan oleh petugas.
"Saya bayarnya ke petugas di loket parkir," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2015).
Menurut Agus, dulu memang tidak ada yang memarkirkan sepeda. Seiring waktu, sudah ada lima sepeda terpakir di sana, bersama dengan sepeda milik Agus.
Untuk keamanan, sepedanya selalu dikunci gembok. Namun, tetap saja sepedanya bisa digondol maling.
"Dari lima sepeda, punya saya yang enggak ada," ujar dia.
Ketika tahu sepedanya tak ada, Agus melapor kepada kepala stasiun. Namun dijelaskan, lahan parkir di stasiun dikelola oleh PT Reksa Multi Usaha.
Petugas di parkiran yang ditanya hanya menjawab bahwa memang mereka tidak punya parkiran untuk sepeda.
Bukan yang pertama
Agus bukan pengguna sepeda pertama yang mengeluhkan tidak adanya penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda di stasiun.
Hal serupa pernah dialami sejarawan JJ Rizal di Stasiun Pondok Cina, Depok, sekitar Oktober 2014. (Baca: Di Stasiun, Calon Wali Kota Depok Ini Kehilangan Sepeda)
Sepeda Rizal yang hilang diketahui merupakan sepeda yang sudah 10 tahun menemaninya beraktivitas.
Sepeda itu hilang di pelataran Stasiun Pondok Cina, yang seperti Stasiun Sudimara, tak punya sistem parkir untuk sepeda.