Kegiatan ini bukan kompetisi lari biasa, bukan juga kompetisi tanpa makna.
Ketua Pelaksana HUG, Stefanie Augustin, menjelaskan kenapa perayaan Hari Guru harus dilakukan dengan cara berlari.
"Teacher Run ini bukan untuk mengikuti tren. Berlari di sini bukan hanya proses berjalan dengan ritme cepat. Di dalam berlari ada sebuah motivasi, pengendalian emosi, fokus, dan rasa semangat untuk mencapai garis finish," ujar Stefanie di Pasar Seni, Ancol, Sabtu (5/12/2015).
Dalam kompetisi lari ini, ada rintangan-rintangan yang harus dilewati para guru. Stefanie menjelaskan rintangan itu juga merupakan simbol perjuangan guru menerjang semua tantangan yang ada selama mendidik muridnya.
Stefanie mengatakan guru-guru di Indonesia harus terus berlari untuk membawa masa depan bangsa yang lebih baik.
"Maka, berlarilah guruku. Di tanganmu, masa depan bangsa dititipkan," ujar Stefanie.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata yang membuka acara ini mengingatkan soal era masyarakat ekonomi ASEAN yang akan dimulai tahun depan.
Mendekap
Sumarna mengatakan tahun depan akan semakin banyak warga negara asing yang masuk dan bekerja di Indonesia. Bukan tidak mungkin, tenaga pengajar dari luar semakin banyak mendidik anak-anak Indonesia.
Oleh karena itu, guru-guru di Indonesia harus "berlari" agar tidak ketinggalan dengan guru lainnya.
"Kalau kita tidak lari, kita akan ketinggalan," ujar Sumarna.
Selain itu, Sumarna juga memuji nama HUG yang menjadi nama kegiatan ini. Sebab, dalam bahasa Inggris, "hug" memiliki makna mendekap.
Selain makna dari "Teacher Run", HUG juga memiliki makna bahwa guru di Indonesia harus terus bekerja sama dan merapatkan barisan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Guru kita sudah hebat. Bisa menghasilkan menteri, menghasilkan presiden, tapi akan lebih hebat lagi kalau kita HUG, merapatkan barisan," ujar Sumarna.
Hari Untuk Guru sendiri merupakan bagian dari Program Hanya Untuk Guru.
Program ini bertujuan untuk mewadahi korporasi dan profesional untuk memberi apresiasi kepada guru di Indonesia. Program ini menghasilkan Kartu Hanya Untuk Guru (HUG) yang merupakan kartu membership guru.
Kartu ini memberi keuntungan seperti diakon di tempat-tempat yang bekerja sama dalam program ini.
Selain itu, diluncurkan pula website www.hanyauntukguru.com yang merupakan media online untuk guru di seluruh Indonesia. Laman itu bisa memberi informasi untuk guru terkait perkembangan di dunia pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.