Pantauan Kompas.com, Senin sore, lalu lintas di lokasi metromini tertabrak KRL itu terlihat seperti biasa. Kendaraan dari arah Kota dan dari arah sebaliknya, Jalan Letjen S Parman, cukup banyak.
Pengendara terlihat tertib saat melewati pintu pelintasan sebidang itu. Meskipun begitu, beberapa sepeda motor nekat menyelonong meskipun sinyal tanda kereta akan lewat berbunyi.
Tak jauh dari pintu pelintasan, posko untuk pelayanan dan penanganan korban milik kepolisian masih berdiri. Mobil patroli polisi juga diparkir di dekat palang pintu.
Garis polisi pun masih terpasang di pinggir rel di titik bus tertabrak kereta. Di titik itulah metromini B80 jurusan Kota-Kalideres menerobos pelintasan sebelum tertabrak KRL.
Beberapa orang tampak datang untuk menonton lokasi kecelakaan itu. Ada beberapa orang yang memotret tempat itu menggunakan ponsel.
Penjaga Jjalur lintasan (PJL) Tubagus Angke, Matkosin, mengatakan, perjalanan kereta sudah normal di pelintasan itu saat ini.
"Sudah normal ini, jalannya sudah seperti biasa," kata Matkosin kepada Kompas.com di pos jaganya, Senin sore.
Menurut dia, pelintasan memang cukup ramai dilalui kendaraan, sementara KRL lewat kira-kira setiap 5 menit.
"Itu rata-ratanya saja ya. Kadang ada yang cuma satu menit dan double (kereta lewat)," ujar Matkosin.
Matkosin mengatakan, dalam sehari hampir 250 perjalanan KRL melalui pelintasan itu. Itu belum termasuk kereta lokomotif.
Pada kondisi itu, kadang hanya petugas PJL sepertinya yang mengawasi pelintasan di tengah ramainya lalu lintas kendaraan yang menyeberangi rel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.