Hal itu bermula ketika Bestari mengkritik anggaran bina kependudukan warga asing di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI.
"Bapak menganggarkan kegiatan itu Rp 21.600.000 untuk bina kependudukan orang asing. Itu kegiatan apa dan apa manfaatnya?" tanya Bestari di Gedung DPRD DKI, Kamis (10/12/2015).
"Kalau bina kependudukan orang asing terkait orang asing yang bekerja dan tinggal di Jakarta, apa Bapak punya data c***kok (warga etnis Tionghoa) enggak, Pak. Tenaga kerja c***kok, yang kerja di Jakarta berapa orang?" tanya Bestari.
Mendengar itu, Saefullah langsung memotong pembicaraan Bestari.
"Mohon izin pimpinan. Tolong Pak Bestari gunakan bahasa yang sopan, Tionghoa begitu, Pak. Ya sudah, operator buka lagi anggarannya," kata Saefullah.
Kemudian, Taufik mengungkapkan alokasi anggaran ini untuk biaya makan dan minum tenaga asing di Jakarta.
Salah seorang pejabat Disdukcapil DKI mengatakan, anggaran tersebut untuk uang makan saja.
"Berdasarkan SK Gubernur, anggaran untuk kegiatan bina kependudukan orang asing itu sudah diambil alih Kesbangpol DKI. Dulu memang anggarannya di Disdukcapil," kata dia.
"Ya sudah ya clear soal ini. Cukup kan setahun segitu honornya Rp 21 juta untuk makan minum," kata Taufik mengakhiri pembahasan kegiatan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.