Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2015, 16:05 WIB
Oleh: AGUS HERMAWAN

JAKARTA, KOMPAS - Ingin coba naik roller coaster di jalanan Ibu Kota? Bagi warga Jakarta pengguna angkutan umum, terutama metromini atau kopaja, pengalaman seperti itu nyaris setiap hari dilakoni.

Penumpang harus pegangan erat saat di dalamnya. Bus yang umumnya reyot itu akan meliuk-liuk, ugal-ugalan di tengah kemacetan di jalan.

Badan kita pun akan miring kiri-miring kanan sesuai manuver bus-bus ukuran sedang itu.

Jangan kaget. Sopir juga akan tiba-tiba menghentikan kendaraannya. Penumpang akan mendadak terentak dan terdorong ke depan.

Gerundelan, jeritan, atau makian kesal dari sebagian penumpang pasti terdengar. Namun, jangan harap mendapat perhatian.

Penumpang angkutan umum di Jakarta juga harus deg-degan. Alarm waspada harus tetap menyala.

Dompet, ponsel, dan benda berharga lainnya sebaiknya disembunyikan atau disimpan di tempat aman. Benda-benda berharga itu bisa dengan cepat berpindah tangan.

Sebagai pengguna angkutan umum, saya pernah beberapa kali mengalaminya. Pelaku biasanya lebih dari dua-tiga orang.

Kalaupun kita tahu persis siapa pencopetnya, begitu orangnya diperiksa, jangan harap barang kita masih ada. Dia sudah cepat berpindah tangan ke anggota komplotan lain.

Tak jarang, di antara mereka pura-pura membantu dan sok simpati. Sudah syukur kita tidak ditodong saat menjadi penumpang di angkutan umum sepi.

Saat jam sibuk alias peak hours hati penumpang juga harus lebih bersabar. Bukan hanya jadwal kedatangan angkutan umum yang tak tentu, melainkan penumpang yang dijejalkan ke dalamnya menjadi ciri angkutan umum di Jakarta.

Penumpang seperti ikan sarden adalah pemandangan biasa. Karena tidak ada pilihan lain, apa boleh buat. Mau terlambat tiba di kantor karena menunggu angkutan umum lowongan penumpang?

Jangan harap penumpang bisa memberi tahu kepada pengemudi agar menjalankan kendaraannya lebih tertib. Sudah pasti galakan sopirnya daripada yang mengingatkan.

”Mau nyaman, naik taksi saja,” begitu biasanya awak bus menjawab. Tertempel jelas di stiker yang biasa mereka pasang di busnya: ”Anda butuh waktu, kami butuh uang”.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com