Saat ini, program itu sudah dilaksanakan bagi penghuni rumah susun dan warga daerah kumuh. "Setiap 1.250 warga Jakarta ada satu dokter, satu perawat, dan satu bidan yang melayani," kata Basuki usai meresmikan RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (12/12/2015).
Dengan demikian, warga bisa bertanya bagaimana kesehatan mereka kepada dokter serta perawat itu.
Nantinya Pemprov DKI mendapat data status kesehatan warga Jakarta. Pemerintah dapat mendeteksi warga mana yang berpotensi sakit jantung parah.
"Kemudian siapa warga misalnya yang punya penyakit gula atau darah tinggi. Nah, dokter ajari dia untuk diet dan atur pola makannya," kata Basuki.
Selama ini, lanjut dia, warga baru mau datang ke dokter jika penyakitnya sudah parah. Sementara jika sakitnya masih ringan, warga enggan datang ke dokter.
"Nah sekarang kami ingin dokter datangi, kami harus punya data status kesehatan warga DKI seperti apa. Jadi itu yang kami lakukan, ketok pintu datang ke rumah dan layani, bukan jemput bola lagi," kata Basuki.
Program itu dengan pelayanan langsung ke masyarakat melalui kegiatan pemeriksaan deteksi dini kanker melalui pemeriksaan IVA test.
Kemudian layanan imunisasi bagi sasaran yang belum mendapatkan imunisasi dasar, tes HIV dan IMS, rujukan terhadap pasien yang diduga tersangka TB paru, pemeriksaan tekanan darah, tes gula darah, pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan pemeriksaan hygiene sanitasi pangan.
Secara bertahap, program ini akan melayani mulai dari 1:5000 jiwa menjadi 1:1250 jiwa masyarakat di wilayah terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.