Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Ibu Pengadu KJP yang Dituding Maling oleh Ahok...

Kompas.com - 15/12/2015, 15:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusri Isnaeni tak bisa menahan kekesalannya setelah dimarahi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Jumat (11/12/2015) lalu. Basuki menuding Yusri sebagai seorang maling karena diduga telah menyelewengkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sementara di sisi lain, Yusri hanya berniat mengadu serta mempertanyakan mekanisme penggunaan KJP. Akibat tudingan dan bentakan Basuki itu, Yusri mengaku menerima banyak cercaan pada dirinya. 

"Saya ini seorang ibu. Seandainya anak saya yang ibunya dikatakan maling, pasti dia benar-benar kesal kan ya. Coba lihat di YouTube, kok kayaknya rendah banget harga diri seorang wanita," kata Yusri saat dihubungi wartawan, di Balai Kota, Selasa (15/12/2015). 

Tak hanya itu, lanjut dia, sang anak yang juga siswi di SD Al Khairiyah, Jakarta Utara, diolok-olok oleh temannya. Anaknya menjadi bahan pergunjingan di sekolah serta lingkungan rumahnya.

Karena itu, ia meminta Basuki untuk meminta maaf di publik. Yusri meminta Basuki untuk tidak selalu meremehkan rakyat kecil. (Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah)

"Tolong atas nama anak saya, jangan dicabut KJP-nya. Kalau dicabut kok keterlaluan banget, ini namanya Pak Gubernur mau menang sendiri. Karena Pak Gubernur enggak melihat rakyatnya yang kesulitan," kata Yusri. 

Tak hanya itu, Yusri juga berencana menggugat Basuki hingga Rp 100 miliar. Bahkan, lanjut dia, nilai itu tidak sebanding dengan harga dirinya yang telah direndahkan oleh sang Gubernur. (Baca: Digeruduk Puluhan Siswa SD, Ahok Marah-marah)

"Makanya saya mau melapor ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Rabu saya urus semua. Saya juga mau melapor ke LBH, Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Polda," kata Yusri.

Yusri mengatakan, permasalahan penggunaan KJP juga dirasakan oleh wali murid lainnya. Jika ingin belanja kebutuhan sekolah di toko, sang pemilik toko selalu mengatakan bahwa proses pembayaran melalui KJP tengah offline.

Dengan begitu, toko tersebut meminta wali murid untuk mencairkan dana KJP terlebih dahulu untuk bisa membeli perlengkapan sekolah. (Baca: Sudah Marah-marah kepada PHL Monas, Ternyata Ahok Salah)

"Toko di Pasar Koja itu yang bilang, kalau mau belanja seragam sekolah harus dicairkan dulu uangnya. Saya dapat KJP sudah dipotong 10 persen dan ini terjadi di semua wali murid. Terus tokonya minta uang juga," kata Yusri.

Tudingan Ahok

Seusai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicegat dua wanita paruh baya. Mereka mengadu perihal pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sekitar dua menit meladeni laporan itu, Basuki menjawab dengan nada meninggi. Dia menuding ibu itu termasuk oknum penyeleweng KJP. 

"Ibu kenapa cairin duit KJP di toko? Ini bukan tokonya yang salah, melainkan ibu yang salah," kata Basuki. 

"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain aja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk dua wanita itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com