Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana KJP Boleh Digunakan untuk Lauk Pauk dan Alat Kesehatan

Kompas.com - 15/12/2015, 18:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) boleh dipergunakan untuk sejumlah kebutuhan di luar peralatan sekolah.

Ia kemudian menyebutkan sejumlah komponen selain peralatan sekolah yang boleh dibeli dengan menggunakan dana KJP. Yang pertama untuk membeli lauk pauk.

"Misalnya pengguna KJP datang ke Indomaret terus dia beli susu. Salah enggak? enggak salah," kata Arie di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/12/2015).

"Atau misalnya datang ke Hypermart, terus beli beras, ikan, daging. Salah enggak? enggak salah," kata dia lagi.

Menurut Arie, diperbolehkannya dana KJP untuk membeli lauk pauk merupakan bagian dari klausul peningkatan gizi siswa penerima.

"Karena di KJP dananya tidak hanya dipergunakan untuk hal-hal yang terkait peralatan sekolah. Tapi juga peningkatan gizi," ujar Arie.

Selain lauk pauk, Arie mengatakan komponen selain peralatan sekolah yang boleh dibeli dengan dana KJP adalah alat kesehatan yang dapat mendukung aktivitas pengguna KJP.

"Contoh peningkatan kesehatan misalnya pembuatan kacamata," ujar dia.

Arie menilai perlu menyampaikan informasi seputar diperbolehkannnya dana KJP digunakan di luar peralatan sekolah. Tujuannnya, untuk meluruskan informasi yang keliru di masyarakat.

"Kadang-kadang orang kurang paham, kemudian melapor. Nanti dia bilang kok pemegang KJP ke toko kacamata. Karena di benaknya KJP cuma bisa buat buku sama tas," tutur Arie.

Mulai tahun ini, pengguna KJP tidak bisa lagi mencairkan dananya. Dengan demikian, semua kebutuhan yang boleh dibeli dengan KJP hanya bisa dibeli di tempat perbelanjaan yang memiliki electronic data capture (EDC) milik Bank DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com