Meski mengklaim diri berbeda dengan ojek pangkalan, kenyataan di lapangan, pengojek online tetap membuat beberapa pangkalan atau memang mangkal di sebuah tempat sambil menunggu order dari konsumen. Tidak jarang, trotoar hingga badan jalan jadi tempat mangkal pengojek online.
Kondisi ini sampai membuat Polda Metro Jaya dan Dishubtrans DKI Jakarta sepakat untuk menindak tegas para pengojek online yang mangkal, terutama di trotoar.
Salah satu tempat favorit untuk mangkal para pengojek online adalah di depan Mal Taman Anggrek dan depan Central Park, Jakarta Barat.
Salah satu pengojek online yang mangkal di sana, Rudi (36), mengaku sengaja berada di sana sejak pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB. Menurut dia, lebih mudah untuk mengambil order jika menetap di sana karena konsumen yang memesan dari apartemen Mal Taman Anggrek dan sekitarnya cukup banyak.
5. Konflik dengan ojek pangkalan
Dinamika antara pengojek online dengan pengojek pangkalan yang lebih "senior" beberapa kali terjadi. Dengan layanan ojek online yang tampak lebih laku, pengojek pangkalan merasa terintimidasi.
Tempat yang paling terlihat konflik antara pengojek online dengan pengojek pangkalan adalah di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Di pintu masuk saja, ada papan pengumuman yang mengatasnamakan komunitas ojek pangkalan di sana menolak Go-Jek dan Grab Bike. Konflik antara keduanya sampai memicu kontak fisik hingga perkelahian.
Konflik pengojek online dan pengojek pangkalan tidak berlangsung lama. Kini, kebanyakan pengojek pangkalan sudah mau bergabung dengan perusahaan ojek online.
Mereka yang masih bertahan sebagai pengojek pangkalan, sudah bisa menerima keberadaan pengojek online yang dianggap memiliki konsumen berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.