"Ngomong sajalah itu dia sudah dua tahun ini. Saya enggak tahulah, dia lebih cocok jadi humas saja bagusnya," kata Basuki di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (18/12/2015).
Menurut Basuki, PT Transjakarta tidak pernah mengajukan usulan PMP maupun PSO di dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015. (Baca: Dirut Transjakarta: Kalau Dananya Tidak Telat, Kami Sudah Punya 1.000 Bus Baru)
Padahal, APBD 2015 disahkan melalui peraturan gubernur (pergub) sehingga tidak memerlukan persetujuan DPRD atas besaran PMP dan PSO untuk PT Transjakarta.
"Tetapi, dia (Kosasih) bilang mau swasta, aku yang nyariin. Masa saya yang harus desak-desak Kopami dan Kopaja untuk ikut kami (PT Transjakarta)," ujar Basuki.
"Waktu saya kan terbatas. Masa saya juga yang harus minta-minta ke Menhub supaya pinjamkan bus," kata Basuki lagi.
Kosasih sebelumnya mengatakan bahwa PT Transjakarta belum menerima PMP dan PSO yang dianggarkan dalam APBD 2015.
Menurut dia, masalah ini yang menjadikan target pengadaan 1.000 bus 2015 tidak tercapai. Tidak hanya itu, Kosasih menyebutkan bahwa inbreng aset perseroan dari Pemprov DKI ke PT Transjakarta belum terwujud sampai saat ini.
Padahal, kata dia, aset tersebut bisa dijadikan modal agunan pinjaman di bank. (Baca: Dana Tak Kunjung Cair, Dirut PT Transjakarta Duga Ada Upaya Gembosi Ahok)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.