Basuki yakin serapan anggaran akan tinggi karena satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah mulai lelang proyek sejak kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) disepakati.
"Pasti (serapan anggaran) di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau penghematan," kata Basuki di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Adapun yang dimaksud penghematan adalah menghindari alokasi anggaran yang tidak masuk akal. (Baca: JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis serapan anggaran Pemprov DKI lebih dari 90 persen pada 2016.
Basuki yakin serapan anggaran akan tinggi karena satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah mulai lelang proyek sejak kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) disepakati.
"Pasti (serapan anggaran) di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau penghematan," kata Basuki di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Adapun yang dimaksud penghematan adalah menghindari alokasi anggaran yang tidak masuk akal. (Baca: Penyerapan Anggaran DKI Jakarta Rp 69,28 Triliun hingga Pertengahan Desember)
Basuki mencontohkan alokasi anggaran untuk pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang dianggarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI hingga Rp 3 miliar.
Di lain pihak, PT Pembangunan Jaya membangun RPTRA dengan anggaran Rp 600 juta. "Ya kami pilih BUMD untuk ikut lelang karena bisa hemat," sambung Basuki.
Uang hasil penghematan itu nantinya akan dialihkan ke APBD Perubahan 2016. Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pembelian bus.
"Setiap penghematan, kami alihkan untuk beli bus," kata Basuki.
Adapun serapan APBD DKI tahun 2015 mencapai 62,5 persen. Ada sejumlah SKPD mampu merealisasikan anggaran lebih tinggi, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Olahraga dan Pemuda.
Basuki mencontohkan alokasi anggaran untuk pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang dianggarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI hingga Rp 3 miliar.
Di lain pihak, PT Pembangunan Jaya membangun RPTRA dengan anggaran Rp 600 juta. "Ya kami pilih BUMD untuk ikut lelang karena bisa hemat," sambung Basuki.
Uang hasil penghematan itu nantinya akan dialihkan ke APBD Perubahan 2016. Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pembelian bus.
"Setiap penghematan, kami alihkan untuk beli bus," kata Basuki.
Adapun serapan APBD DKI tahun 2015 mencapai 62,5 persen. Ada sejumlah SKPD mampu merealisasikan anggaran lebih tinggi, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Olahraga dan Pemuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.