JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meningkatkan keamanan perayaan Natal dan tahun baru. Pasalnya, sebagian teroris tahun 2000 di Indonesia sudah menghirup udara bebas.
"Sebagian pelakunya (teroris tahun 2000) sudah keluar. Oleh karena itu, kita ingatkan seluruh jajaran untuk bisa mengantisipasi," kata Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Badrodin mengungkapkan Indonesia memiliki pengalaman pahit pada perayaan Natal tahun 2000. Saat itu terjadi ledakan bom di gereja beberapa kota di Indonesia. (Baca: Kapolda Akui Adanya Ancaman Teror di Jakarta)
"Tingkatkan kepekaan dan kewaspadan serta kesiapsiagaan dalam mengantisipasi aksi teror yang manfaatkan momentum Natal dan tahun baru, terutama titik rawan potensi jadi target teror," jelas Badrodin.
Selain pengamanan dari polisi, masyarakat juga dituntut aktif. Salah satunya mengajak pemuda gereja untuk bisa membedakan antara jemaat gereja atau bukan.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mendukung penuh Operasi Lilin 2015 yang digelar. Untuk pencegahan aksi terorisme, TNI juga mengaktifkan fungsi intelijennya.
"Intelijen TNI dengan Polri, BIN bekerja sama. Saya memberikan informasi tapi disini leadernya Polri," tegas Gatot. (Baca: Polisi Waspadai Sembilan Kelompok Radikal Indonesia Terkoneksi dengan ISIS )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.