"Saya memang sudah bisa Bahasa Belanda tapi tidak lancar. Ke sini jadi bisa belajar lagi," ujar Wilanda, seorang jemaat, usai mengikuti ibadah di GPIB Immanuel, Jumat (25/12/2015).
Ia mengaku bahwa tidak seluruh khotbah dari pendeta dipahaminya. Namun, ia tetap bisa mengikuti ibadah dengan khidmat. Wilanda mengatakan, ia mempelajari Bahasa Belanda dari kerabatnya.
"Saya dari Ambon, rata-rata keluarga memang masih banyak yang berbahasa Belanda," kata dia.
Selain Wilanda, salah satu jemaat lainnya, Magdalien (21) juga mengaku antusias saat mengikuti misa berbahasa Belanda tersebut.
"Selain belajar, di Jakarta kan jarang yang menyediakan ibadah dengan Bahasa Belanda. Ngasih pengalaman berbeda," ucap Magdalien.
Ia menambahkan, ibadah berbahasa ini harus terus diselenggarakan. Sebab kegiatan ini bisa menjadi tempat belajar Bahasa Belanda gratis.
Bahasa Belanda memang rutin digunakan oleh GPIB Immanuel dalam jadwal ibadah tiap pekannya.
Menurut Pendeta Denny Matulapelwa, ibadah berbahasa Belanda ini merupakan bentuk pelestarian sejarah Indonesia. "Kami tidak ingin menghapus sejarah yang ada," ujar Denny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.