JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) dapat dievaluasi setiap lima tahun.
Karena itu, ia menyatakan, kondisi bahwa light rail transit (LRT) tidak tercantum dalam RTRW DKI Jakarta bukanlah sesuatu yang patut dipermasalahkan.
"Kalau RTRW tiap lima tahun bisa dievaluasi. Jadi, hal-hal yang belum masuk di RTRW, tetapi membutuhkan ruang, bisa kita masukkan," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Rencana pembangunan LRT di Jakarta baru muncul pada sekitar tahun 2014. Sebelumnya, moda transportasi ini tidak pernah disebut dalam program pengembangan pola transportasi makro di Jakarta, yang menyinggung soal penyelesaian 15 koridor transjakarta, monorel, dan pembangunan mass rapid transit (MRT) untuk rute selatan-utara dan timur-barat.
Hal ini sempat disinggung oleh Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi. Menurut Sanusi, LRT tidak tercantum di dalam RTRW dan rencana detail tata ruang (RDTR).
Sanusi menyebut moda transportasi massal berbasis rel yang sudah tercantum dalam RTRW dan RDTR adalah monorel dan MRT.
"Padahal, payung hukum Pemprov DKI untuk membangun infrastruktur adalah RTRW, Perda Nomor 1 Tahun 2012, dan Perda Nomor 1 Tahun 2014. Selain itu, DED (detail engineering design)-nya ada, enggak? Kalau enggak ada DED, dasar membangun LRT apa?" kata dia beberapa waktu lalu.
Tercatat, ada sejumlah jalur LRT yang direncanakan akan dibangun di Jakarta. Sebagian didanai oleh Pemprov DKI, sedangkan sebagian lagi oleh Kementerian Perhubungan.
Jalur LRT yang menurut rencana akan didanai oleh Pemprov DKI adalah untuk rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Adapun jalur-jalur LRT yang akan didanai oleh pemerintah pusat adalah jalur Cibubur-Cawang-Cawang-Dukuh Atas, Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol. (Baca: Ini Penyebab Pembangunan LRT Milik Pemprov DKI Belum Dimulai)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.