Pengadaan bus ini mulai dilakukan setelah PT Transjakarta menerima penyertaan modal pemerintah (PMP) dan public service obligation (PSO) tahun anggaran 2015. (Baca juga: Dirut Transjakarta: Kalau Dananya Tidak Telat, Kami Sudah Punya 1.000 Bus Baru)
"PMP yang sudah cair adalah Rp 700 miliar. Dengan telah cairnya PMP 2015 dan PSO 2015, kami sudah bisa memproses pengadaan bus tahun 2016," ujar Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Steve Kosasih ketika dihubungi, Kamis (31/12/2015).
Menurut dia, PT Transjakarta telah mengadakan pertemuan dengan Bank DKI untuk membahas proses peminjaman kredit pengadaan bus.
PT Transjakarta menanamkan dana PMP Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar agar bisa mendapatkan pinjaman baru sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun dari Bank DKI.
Pinjaman dari Bank DKI ini yang akan digunakan untuk membeli bus baru pada 2016.
"Dana Rp 1,2 triliun tersebut dapat untuk mengadakan hingga 800 bus single mesin diesel pada tahun 2016," ujar Kosasih.
Selain itu, PT Transjakarta akan menambah lebih kurang 1.500 bus melalui pembelian swakelola atau kontrak rupiah per kilometer dengan operator.
Dengan demikian, total bus yang akan dimiliki PT Transjakarta bisa mencapai 2.000 unit pada tahun 2016.
Sebelumnya, Kosasih sempat mengeluh karena PMP dan PSO untuk Transjakarta yang dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2015 belum cair.
Menurut dia, masalah ini yang menjadikan target pengadaan 1.000 bus pada 2015 tidak tercapai. (Baca: PMP dan PSO Belum Cair Jadi Alasan Transjakarta Tak Penuhi Target Pengadaan Bus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.