Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Resmikan Sistem Pembuangan Sampah Daring

Kompas.com - 02/01/2016, 08:20 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meresmikan operasional sistem pembuangan sampah secara dalam jarigan atau onlineuntuk pertama kali di kawasan setempat.

"Pemkot Bekasi menyambut baik sistem ini karena baru kali ini ada metode pembuangan sampah seperti ini ada di Bekasi," kata Kepala Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi Momon Sulaiman di Bekasi, Jumat (1/1/2016).

Sistem pembuangan sampah secara online itu mengadopsi metode bank sampah berbasis teknologi informasi (TI).

Bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya.

Sistem bank sampah akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan pendapatan dari menabung sampah.

Lembaga Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) yang menginisiasi penerapan keuangan bank sampah yang terintegrasi secara online.

Sistem bank sampah online itu diluncurkan untuk pertama kalinya di Kota Bekasi, Jumat (1/1), di Gang Gamprit, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede.

Pengelolaan keuangannya mengadopsi sistem lembaga keuangan profesional seperti di bank-bank konvensional pada umumnya.

Pencatatan pengelolaan akan dilakukan melalui sistem online yang terintegrasi dengan sistem pembayaran.

Pencatatan keuangan seperti pengecekan saldo, transaksi antarsesama nasabah dapat dilakukan melalui aplikasi.

Pinbuk saat ini sudah mengembangkan dua buah aplikasi yakni aplikasi Bank Sampah Indonesia untuk pengelolaan manajemen Bank Sampah dan aplikasi bernama Vip Mobile untuk nasabahnya.

Petugas bank sampah dapat mencatat setiap sampah kering, kemudian otomatis akan dikonversi menjadi saldo," katanya.

Dikatakan Momon, penerapan sistem tersebut merupakan solusi efektif terhadap situasi Kota Bekasi yang saat ini tengah bermasalah dengan sampah masyarakatnya.

Permasalahan yang dimaksud adalah kondisi Tempat Pembuangan Akhir sampah Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang yang saat ini mulai mendekati 'overload'.

Dia meyakini, sistem transaksi sampah secara online dan 'real time' itu akan meningkatkan gairah masyarakat untuk mau mengelola sampahnya di rumah.

"Konsep ini bisa dikembangkan dengan bekerja sama dengan Dinas Kebersihan. Mudah-mudahan ini solusi atas permasalahan sampah di Kota Bekasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com