Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Isi Koper Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Mengaku Porter Lion Air

Kompas.com - 02/01/2016, 16:51 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu dari empat tersangka pencuri barang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, S, mengaku sebagai porter maskapai Lion Air.  

S ditangkap bersama dua orang berinisial A dan M karena terekam CCTV milik PT Angkasa Pura II tengah membongkar tas penumpang sebelum dimasukkan ke bagasi, bulan November 2015 lalu.

"Saya porternya Lion Air, sudah kerja dari tahun 2014 di sini," kata S kepada wartawan di Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (2/1/2016).

S mengungkapkan, awal bekerja sebagai porter, dia tiba-tiba disuruh oleh seniornya sesama porter untuk membongkar tas penumpang dan mengambil barang berharga di dalamnya.

S menuturkan awalnya dia menolak ajakan tersebut, namun dirinya malah mendapat ancaman dari seniornya itu.

"Saya kaget, enggak mau ikut-ikutan begitu. Tapi saya diancam mau dipukul, mau digebukin, dibilang sudah ikut saja, kita kan sama-sama kerja," tutur S.

Sekali waktu S mengangkut tas dan koper masuk ke bagasi pesawat, dia diajak masuk oleh seniornya. Di dalam bagasi pesawat, seniornya itu menyuruh dia mengambil barang-barang di sana.

"Saya diajari bagaimana ambil barang di dalam koper, yang enggak digembok sama yang digembok, gimana cara buka gemboknya," tutur S.

Selama S mengikuti teman-temannya mencuri barang penumpang, dia melihat ada yang berkelompok dan ada juga yang beraksi masing-masing.

Di maskapai Lion Air sendiri, menurut S, ada sekitar lima kelompok oknum porter pencuri barang penumpang yang masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang.

"Saya kan (kerja) di (Terminal) 1A sama 1C, ada yang tiga orang, ada yang sendiri mainnya," ujar S.

Kasus ini masih ditangani Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta. Polisi masih mengejar otak atau pimpinan dari oknum porter yang sering mencuri barang penumpang.

Kompas.com juga masih berupaya menghubungi pihak Lion Air soal terungkapnya kasus ini. Namun, hingga kini pihak manajemen maskapai tersebut masih belum bisa dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com