Padahal, kawasan tersebut merupakan kawasan eksklusif di mana terdapat gedung-gedung pemerintahan termasuk Istana Merdeka berada.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, parkir liar terlihat di sisi timur Monas atau di kolong rel layang kereta Stasiun Gambir. Kemudian juga terlihat di Jalan Medan Merdeka Selatan atau tepatnya di seberang gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Para juru parkir liar terlihat santai dan mengarahkan mobil untuk parkir di lahan mereka. Di Monas sisi seberang Kedubes AS terlihat parkiran mobil memadati ruas jalan tersebut hingga mempersempit lajur di sana.
Akibat parkir liar ini, ruas jalan di Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi macet. Klakson mobil dan motor saling bersahutan.
Kemudian di sisi Timur Monas, kemacetan sudah terasa sejak di depan Stasiun Gambir. Motor, mobil, bajaj, dan andong parkir di ruas jalan Medan Merdeka Timur menuju Medan Merdeka Utara.
Akibatnya, ruas jalan menyempit. Seharusnya, ada tiga lajur di jalan tersebut. Namun menyempit menjadi hanya satu lajur. Lagi-lagi, juru parkir liar juga menjadi penyebab kemacetan.
Mereka berdiri di tengah jalan dan mengarahkan mobil serta motor yang melintas untuk parkir di sana. Bahkan, sempat terdengar berulang kali sirine yang berasal dari mobil pejabat berpelat polisi "RFS".
Mobil mereka tertahan di kemacetan akibat parkir liar tersebut. Tak hanya parkir liar, di luar Monas sisi Timur juga dipadati oleh para pedagang kaki lima (PKL).
Mereka tidak hanya berjualan di trotoar Monas. Namun juga di jalanan dan berdampingan dengan mobil-mobil yang terparkir secara liar.
Tak ada personel Satpol PP atau Dinas Perhubungan yang berjaga. Polisi pun tidak ada yang menertibkan parkir liar tersebut. Polisi hanya terlihat mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.