Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nggak Lagi-lagi ke Monas, Pulang Dipalak Preman Juru Parkir"

Kompas.com - 02/01/2016, 22:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak wisatawan yang mengeluh akibat parkir liar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Sabtu (2/1/2015). Selain membuat macet, para wisatawan juga "dipalak" dengan tarif yang tinggi oleh juru parkir liar. 

"Saya parkir di sini karena tidak dapat parkir di dalam (Monas). Ternyata (tarif parkir) mahal banget, saya ditarikin Rp 30.000 sama preman-preman (juru parkir liar) di sini," kata Widagdo, seorang wisatawan asal Lampung yang turut serta membawa keluarganya berwisata ke Monas, Sabtu (2/1/2016). 

Widagdo mengaku ke Jakarta untuk berlibur bersama keluarganya. Anak bungsunya ingin melihat rekaman teks Proklamasi oleh Presiden pertama Sukarno yang ada di dalam Monas.

Namun, karena masih suasana liburan dan pengunjung Monas membeludak, mereka hanya berfoto-foto di areal Monas. Hal ini membuat dirinya serta keluarganya kapok berwisata ke Monas.

"Enggak lagi-lagi deh liburan ke Monas. Dapat capeknya saja, pulang-pulang dipalak preman tukang parkir he-he-he," kata pria berusia 51 tahun itu. 

Keluhan serupa juga diucapkan Rizky Ramadhansyah (31). Ia meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan parkir liar yang ada di luar kawasan Monas.

Selain merusak pemandangan, parkir liar itu juga menyebabkan kemacetan.

"Pak Ahok (Basuki) kalau mau tertibin Monas jangan setengah-setengah. Sekalian di luarnya juga dong, banyak PKL (pedagang kaki lima) sama parkir liar ini," kata pria asal Pulogadung Jakarta Timur tersebut.

Selain itu, ia mengimbau Pemprov DKI menambah lahan parkir untuk pengunjung Monas. Agar nantinya uang yang ditarik langsung masuk ke kas daerah dan berguna bagi pembangunan ibu kota.

"Tapi parkir di dalam Monas juga berubah-ubah tarifnya. Kadang-kadang Rp 3.000 atau Rp 5.000 buat motornya," kata Rizky. 

Parkir liar sebelumnya marak terjadi di kawasan Ring I Monas yakni di sisi Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Medan Merdeka Timur. Selain mobil dan motor, banyak bus wisata serta bajaj dan andong yang parkir liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com