Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Lowongan, Transjakarta Butuh 6.000 Sopir dan Kernet

Kompas.com - 03/01/2016, 08:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta membuka lowongan besar-besaran untuk posisi sopir dan kernet.

Untuk masing-masing posisi, Transjakarta membutuhkan 6.000 orang.

Menurut Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, pembukaan lowongan sopir dan kernet Transjakarta ini dilakukan seiring dengan pengadaan bus yang mencapai 2.000 unit pada 2016.

"Kami pengadaan 2.000 bus artinya kami perlu 6.000 sopir dan 6.000 kernet atau istilah kami itu, on-board," ujar Kosasih melalui keterangan tertulis, Minggu (3/1/2016).

Pembukaan lowongan ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan sopir angkutan umum lain beralih ke Transjakarta.

Kosasih memprediksi angkutan umum lain akan ditinggalkan setelah bus transjakarta semakin banyak, murah, dan aman.

Dengan demikian, menurut dia, sopir yang kehilangan pekerjaan karena angkutan umum lain yang ditinggalkan penumpang tersebut bisa melamar ke PT Transjakarta.

Syaratnya, mereka hanya perlu memiliki SIM B1 umum dan SIM B2 umum.

"Buat semua sopir dan kernet angkutan umum lainnya, tidak usah khawatir kehilangan pekerjaan jika layanan kami sudah banyak. Silakan mendaftar ke kami," ujar Kosasih.

Menurut dia, sopir bus single pemegang SIM B1 umum akan digaji 2 kali UMP, atau kurang lebih Rp 6,2 juta.

Sementara itu, sopir bus tingkat pemegang SIM B2 umum, akan menerima gaji 2,5 kali UMP, dan sopir bus gandeng pemegang SIM B2 umum akan menerima gaji 3 kali UMP.

"Tentunya dengan jam kerja yang pasti dan asuransi jiwa dan kecelakaan yang bisa mencapai Rp100 juta di luar BPJS. Penerimaan sopir juga kami buka terus," ujar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com