Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini Tarif Sejumlah Bus yang Beroperasi di Jalur Transjakarta

Kompas.com - 04/01/2016, 09:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur bus transjakarta atau busway tidak lagi menjadi jalur khusus bus transjakarta. Kini, sejumlah bus lain diperbolehkan untuk beroperasi di jalur tersebut.

Bus-bus yang diperbolehkan melintas di busway adalah bus yang spesifikasi fisiknya memenuhi standar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), seperti memiliki pintu tinggi di bagian tengah dan berpendingin ruangan.

Meskipun diperbolehkan beroperasi di busway, tidak semua bus terintegrasi dengan transjakarta sistem pembayarannya.

Ada sejumlah layanan bus yang mengenakan biaya tambahan kepada penumpang yang naik dari halte transjakarta, meskipun penumpang tersebut sudah membayar tiket Rp 3.500 saat masuk halte.

Namun, untuk layanan bus yang sistem pembayarannya sudah terintegrasi dengan transjakarta, penumpang bus tersebut tidak perlu lagi membayar ketika berada di dalam bus.

Berikit ini adalah layanan bus non-transjakarta yang diperbolehkan melintas di busway:

1. Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB)

Layanan bus APTB hadir pada 2012. Layanan bus ini melayani rute dari kota-kota penyangga ke pusat-pusat keramaian di Ibu Kota, seperti di Pasar Tanah Abang, Blok M, ataupun Jakarta Kota.

Layanan bus ini dijalankan oleh perusahaan-perusahaan bus yang sudah ada, seperti Mayasari Bakti, PPD, ataupun Bianglala.

Direktur Utama PT Mayasari Bakti Arifin Azhari mengatakan, rute-rute yang dipilih sebagai rute APTB sebenarnya bukan merupakan rute baru.

Sebab, rute tersebut telah dilalui oleh bus kota reguler, khususnya jenis patas AC. Jadi, kata dia, layanan APTB merupakan layanan bus kota reguler yang dipindah ke jalur bus transjakarta.

"Semua rute-rute APTB yang dilayani Mayasari adalah rute bus kota. Jadi, begitu kami ikut terlibat dalam layanan APTB, bus-bus kota kami di jalur itu langsung kami pindahkan," kata Arifin, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Meski melintas di busway, bus APTB tidak terintegrasi secara pembayaran dengan transjakarta.

Jadi, penumpang yang naik dari halte transjakarta akan tetap dikenakan biaya tambahan.

Nantinya, di dalam bus akan ada kondektur yang akan menarik uang dari penumpang dan penumpang akan diberikan karcis kertas.

Besaran tarif APTB pun berbeda-beda, tergantung jarak yang ditempuh. Namun, rata-rata berada di kisaran Rp 7.000-Rp 12.000.

2. Kopaja AC

Layanan bus kopaja AC hadir pada 2013. Layanan bus yang dijalankan oleh Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) ini melayani rute yang sama dengan rute kopaja reguler, seperti Lebak Bulus-Senen, Ragunan-Monas, dan Ragunan-Grogol.

Seperti APTB, kopaja AC tidak terintegrasi secara pembayaran dengan transjakartra. Penumpang akan dikenakan tarif sekitar Rp 6.000 saat di dalam bus.

Namun, Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan, layanan bus kopaja AC akan secara bertahap dihilangkan.

Hal itu dilakukan menyusul telah hadirnya layanan bus pengumpan (feeder) transjakarta yang mana Kopaja bertindak sebagai operatornya.

"Januari ini akan kita hilangkan," kata Nanang kepada Kompas.com, Senin (4/1/2016).

3. Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB)

Hadir pada awal 2014, layanan bus BKTB hadir untuk mengakomodasi warga dari kawasan perumahan yang belum terlayani angkutan umum yang laik.

Rute BKTB yang pernah ada adalah rute dari Monas ke Pantai Indah Kapuk. Tarifnya sekitar Rp 6.000.

Namun, terhitung sejak 4 Januari 2016, layanan bus ini dihapus dan penyebutannya diganti dengan layanan bus pengumpan (feeder) transjakarta. Tarifnya pun sama dengan tarif transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.

"PT Transjakarta akan meniadakan istilah BKTB agar tidak membingungkan penumpang. Sehingga, PT Transjakarta hanya akan memiliki rute transjakarta reguler, feeder, bus kota, dan transjabodetabek," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih saat dihubungi, Sabtu (2/1/2016).

4. Transjabodetabek

Layanan bus transjabodetabek adalah layanan bus yang dirancang dan pengadaan busnya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub kemudian menunjuk PPD sebagai pihak yang menjalankan layanan bus ini.

Seperti APTB, layanan bus ini melayani rute dari kota-kota penyangga ke pusat-pusat keramaian di Ibu Kota.

Saat ini, layanan bus transjabodetabek melayani empat rute, masing-masing Ciputat-Blok M, Bekasi-Pasar Baru, Tangerang-Kemayoran, dan Depok-Grogol.

Meski demikian, berbeda dengan APTB, transjabodetabek tidak mengenakan biaya tambahan kepada penumpang yang naik dari halte transjakarta, selama bus masih beroperasi di dalam busway.

Tarif tambahan baru dikenakan saat bus telah keluar dari busway, misalnya untuk penumpang rute Grogol-Depok, tarif tambahan baru dikenakan saat bus telah masuk ke Tol Jagorawi.

Hal yang sama berlaku bagi penumpang rute Depok-Grogol yang naik bus dari Depok.

Namun, tarif tambahan tidak berlaku bagi penumpang yang baru naik bus dari Halte UKI Cawang menuju Grogol.

Tarif transjabodetabek berkisar antara Rp 8.000-Rp 10.000.

5. Layanan bus pengumpan (feeder) Transjakarta

Layanan bus pengumpan (feeder) transjakarta mulai beroperasi pada akhir Desember 2015. Layanan bus ini dijalankan oleh Kopaja.

Rute yang akan dilayani kebanyakan adalah rute yang melalui permukiman dan sejumlah stasiun.

Rute-rute tersebut, yakni Monas-Pantai Indah Kapuk, Ragunan sisi barat-Monas, Ragunan sisi barat-Dukuh Atas, Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini, dan Blok M-Manggarai via Stasiun Manggarai.

Bus pengumpan (feeder) transjakarta sudah terintegrasi secara pembayaran dengan layanan bus transjakarta.

Jadi, tarifnya sama seperti tarif layanan transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.

Proses pembayarannya pun akan dilakukan secara non-tunai. "Enggak ada kondektur, artinya sopir tidak terima uang, tidak ada transaksi apa-apa di dalam bus," kata Kosasih.

Ia mengatakan, bus-bus ini tidak diperbolehkan menaikturunkan penumpang di sembarang tempat. Penumpang pun hanya diperbolehkan naik dari halte yang tersedia.

"Haltenya akan kami siapkan. Sama seperti halte busway, haltenya nanti akan dilengkapi gate elektronik sama tempat tapping, cuma, haltenya lebih sederhana saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com