Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indikator Perombakan PNS Lucu-lucu Yah..."

Kompas.com - 07/01/2016, 11:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif masih menilai alasan perombakan pegawai negeri sipil (PNS) DKI tidak masuk akal.

Hal itu untuk mengomentari rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan melakukan perombakan pada "Jumat keramat" esok hari, Jumat (8/1/2016).

"Contohnya, ada kabar Kasatpol PP Jakarta Pusat Yadi diganti gara-gara PKL Monas, itu kan, menurut saya, parameternya enggak begitu. Perkara Monas insidental sekali. Yadi contoh menarik yang dicopot karena alasan enggak jelas," ujar Syarif ketika dihubungi, Kamis (7/1/2016).

Syarif mengaku mendapat bocoran bahwa perombakan akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama pada 8 Januari dan tahap kedua tanggal 15 Januari.

Besok, yang mendapat giliran untuk dirombak kebanyakan jajaran lurah dan camat.

Syarif juga mendapatkan bocoran tentang alasan pencopotan lurah dan camat nantinya. Kata dia, hal itu karena sejumlah lurah tidak bisa meng-input perubahan honor petugas jumantik pada saat rapat banggar.

"Ini saya dengar sendiri, katanya yang enggak bisa input mau ditinggal saja. Indikatornya lucu-lucu yah karena enggak bisa ubah input langsung diganti," ujar Syarif.

Syarif mengatakan, Komisi A telah merekomendasikan penundaan pencopotan lurah-lurah itu. Namun, dia tidak mengetahui apakah rekomendasi itu akan ditindaklanjuti.

"Jadi, jangan hanya gara-gara kesal terus langsung ganti orang," ujar dia.

Menurut Syarif, indikator yang harus digunakan Ahok adalah penyerapan mereka.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bakal mengganti posisi Henry Perez Sitorus dari Kepala Suku Dinas Perhubungan Transportasi (Kasudinhubtrans) Jakarta Pusat dan Yadi Rusmayadi dari posisi Kepala Satpol PP Jakarta Pusat pada Jumat (8/1/2016).

Sebab, masih banyak parkir liar serta pedagang kaki lima (PKL) yang marak di wilayah yang dipimpin Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com