"Ada tiga modus operandi pencurian barang penumpang, di kargo, di bagasi pesawat, sama di kabin," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2016).
Modus pertama adalah modus pencurian kargo yang kerap merugikan perusahaan ekspedisi. (Baca: 18 Porter Lion Air Menghilang Setelah Kasus Pencurian Barang Penumpang Terungkap)
Biasanya, pelaku beraksi dengan mengambil barang yang dikirim dalam jumlah besar melalui jasa tersebut.
Karena barang yang dikirim dalam jumlah besar, maka pelaku hanya mengambil beberapa barang agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Aszhari mencontohkan pengiriman 100 unit ponsel dari suatu perusahaan. Pengiriman barang dalam jumlah besar seperti itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Dengan demikian, ada selang waktu semalam sebelum barang dikirim semua. (Baca: PT Angkasa Pura II Evaluasi Petugas Keamanan Bandara Usai Kasus Porter)
Selanjutnya, pencuri yang merupakan oknum petugas ekspedisi tersebut memanfaatkan selang waktu itu dengan mengambil beberapa ponsel, lalu meninggalkan kotaknya.
Dengan demikian, ponsel yang dikirimkan tersebut tidak terlihat berkurang jumlahnya jika tidak diperiksa lagi isi kotak ponsel yang akan dikirim.
"Misalnya kamu kirim 100, pencurinya itu ambil headset sama handphone saja, kotaknya ditinggal. Pas barang sampai, penerima baru ngecek, ketahuan, kok barangnya kosong, baru dilaporkan ke polisi," tutur Aszhari.
Modus selanjutnya adalah pencurian barang di bagasi pesawat yang melibatkan orang dalam maskapai, seperti porter dan petugas keamanan maskapai.
Modus inilah yang digunakan porter dan petugas keamanan yang terekam kamera CCTV Bandara Soekarno-Hatta tengah mencuri barang penumpang di bagasi Lion Air pada 16 November 2015.
Menurut Aszhari, modus ini lebih terstruktur karena tidak terlihat mata dan dilakukan orang-orang yang seharusnya bertugas mengamankan barang penumpang.
Misalnya saja petugas keamanan maskapai yang salah satu tugasnya memeriksa porter setelah bongkar muat barang penumpang dari dan ke bagasi pesawat.
Namun, dalam kasus bagasi Lion Air tersebut, petugas keamanan bandara justru membantu porter meloloskan barang-barang yang dicuri dari koper penumpang.
Pencurian di kabin
Modus lainnya yang kerap dilakukan adalah mencuri barang di kabin pesawat. Dalam kasus ini, pencurian biasanya dilakukan penumpang pesawat.
Pencurian di kabin pesawat biasanya menyasar penerbangan jarak jauh jauh atau penerbangan internasional yang memakan waktu cukup lama di udara.
Pencuri memanfaatkan waktu saat penumpang tertidur dan membuka kabin seperti sedang mengambil barang miliknya sendiri.
Padahal, barang yang diambil adalah milik penumpang lain. (Baca: Berantas Porter Nakal, Polisi Akan Intensifkan Kerja Sama dengan Maskapai)
Oleh karena itu, untuk mencegah pencurian di kabin pesawat, penumpang diimbau unntuk membawa barang berharganya di dalam satu tempat dan ditempatkan di dekat tempat duduknya.
Penumpang juga diminta untuk tidak segan melaporkan ke polisi jika merasa ada barangnya yang hilang saat menumpang pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.