"Dibanding bandar udara, jalur laut masih menjadi tren masuknya narkoba," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dalam jumpa pers di kantor Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (8/1/2016).
Meski tak menyebut detail masuknya narkoba melalui jalur lautnya, tetapi Heru menyatakan penangkapan jumlah narkoba yang masuk ke tanah air meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2014.
"Penyelundupan narkoba yang ditangkap tahun 2015 sebanyak 699 kg narkoba, atau meningkat dua kali lipat di banding tahun 2014 sebanyak 316," ujar Heru.
Jalur laut menjadi pilihan para pengedar disamping banyaknya jalur tikus atau pelabuhan kecil, pengedar juga kerap menyamarkan melalui peralatan elektronik.
Misalnya, kata dia, dengan memasukkan narkoba di dalam mesin pemotong rumput. Oleh karena itu, Heru mengatakan pengawasan di laut akan ditingkatkan terus.
"Upaya ini juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk menghentikan penyelundupan dan peredaran barang ilegal," ujarnya.
Selain narkoba, penindakan terhadap penyelundupan barang ilegal lain misalnya pada produk tekstil, komoditi, sembako, penyelundupan ikan, minerba, bahan bakar minyak (BBM) dan lainnya.
Khusus pengawasan laut, pihaknya mendapat dukungan dari 189 kapal patroli yang diterjunkan untuk mengawasi kasus penyelundupan tadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.